Apel Khusus Pengecekan Personel Selesai Melaksanakan Libur Bersama Lebaran 2022

TNI Polri641 Dilihat

Bisnismetro.id, JAKARTA  — Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memimpin apel khusus pengecekan personel pasca libur bersama Idul Fitri Tahun 2022/1443 H diikuti oleh seluruh personel Militer dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang berdinas di jajaran Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) bertempat di lapangan apel Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur. Senin (9/05).

 

Kegiatan apel khusus tersebut didahului dengan swab massal oleh seluruh personel sebagai upaya deteksi dini pimpinan TNI AL dalam memutus mata rantai penularan virus Covid-19 dilingkungan TNI AL. Mengingat pasca libur bersama sebagian besar personel TNI AL melaksanakan mudik dan cuti lebaran sehingga dengan adanya swab massal ini seluruh personel kembali bekerja dalam keadaan sehat. Dari hasil test yang telah dilaksanakan tersebut, seluruh personel sejumlah 2.115 personel dinyatakan negatif Covid-19.

Dihadapan seluruh personel Mabesal, Wakasal menekankan untuk selalu mengutamakan SIP yakni Syukur, Ikhlas dan Positif thinking untuk menjadi pedoman bagi seluruh prajurit TNI AL. Bersyukur dapat menjadi prajurit TNI AL maupun bagian dari keluarga TNI AL yang dihormati masyarakat diwujudkan dengan semangat bekerja keras serta motivasi yang tinggi. Ikhlas dimaknai sebagai ketulusan dalam bekerja yakni mengerjakan apapun perintah dari pimpinan sebagai bagian dari ibadah. Sedangkan Positif thinking dapat digambarkan dengan selalu ceria dan bergembira agar dapat berpikir dengan baik sehingga berpikir yang positif dapat menambah kekebalan imun diri.

Lebih lanjut, Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono menekankan kepada para pimpinan Satuan Kerja (Satker) untuk selalu mengawasi para anggotanya terkait paham Radikalisme yang kemungkinan dapat masuk kedalam lingkungan TNI AL. Para Kasatker agar memberikan pengarahan dan menyampaikan bahaya laten dari jaringan radikal di lingkungan TNI AL terutama di lingkup keagamaan sehingga para personel TNI AL tidak ikut terpengaruh dan terkontaminasi dengan ajaran yang merugikan.(***)