Kelompok Pemuda Mabuk Bacok Pejabat Dinas di Serpong, 2 Dicokok

Peristiwa197 Dilihat

Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Keributan kelompok pemuda dari etnis tertentu mengakibatkan seorang pejabat dinas terkena sabetan senjata tajam. Imbas kejadian itu, 2 orang dicokok polisi karen kedapatan membawa senjata tajam.

Keributan dipicu kesalahpahaman sesama pemuda dari etnis tersebut. Diduga pengaruh minuman keras membuat masing-masing pemuda emosi dan kalap. Peristiwa itu sendiri terjadi pada Minggu 18 September 2022 di deretan kontrakan yang berada di kawasan Kampung Baru, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel).

Tokoh masyarakat sekitar yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas (Sekdis) Pariwisata Yanuar turut menjadi korban saat melerai keributan. Dari foto yang beredar, dia mengalami luka sobek di bagian lengan dan leher. Namun Yanuar enggan membuat laporan dan memilih penyelesaian secara persuasif.

“Waktu itu kita sudah minta beliau untuk melapor cuma nggak mau melapor, karena ingin selesai baik-baik saja jadi tidak meluas lagi. Jadi beliau tidak ingin dibesar-besarkan, yang penting masyarakatnya adem, kondusif saja,” terang Kapolsek Serpong Kompol Evarmon Lubis, Kamis (22/09/22).

Tak lama setelah keributan, polisi langsung menyisir kontrakan para pemuda yang bertikai. Akhirnya diamankan 2 orang pria dari etnis tersebut yang kedapatan membawa senjata tajam jenis samurai dan pisau.

“Kita sisir mereka yang bertikai itu, dapatlah 2 orang yang kita amankan itu. Kita kenakan undang-undang darurat,” jelasnya.

Pelaku pembacokan sendiri belum ditemukan karena diduga kerap berpindah tempat. Selain Yanuar, satu orang lainnya turut mengalami luka bacokan dalam keributan itu.

Amarah warga sekitar memuncak, lalu mendatangi kawasan kontrakan yang ditempati para pemuda mabuk tersebut. Di antara warga bahkan ada yang berniat mengusir para penghuninya agar segera angkat kaki.

‘Langsung diredam sama tokoh dan pemuka masyarakat. Jadi kalau semua di sana diusir, terus yang mau ngontrak disitu lagi siapa kata warga masyarakat yang lain. Akhirnya diselesaikan baik-baik saja. Jadi yang keluar (pindah) itu yang ditangkap sama yang merasa nggak aman aja yang keluar,” tandasnya.(bli/sg)