KemenPUPR Targetkan Dukungan Infrastruktur KTT G20 dan Seluruhnya Rampung Agustus 2022

Gaya Hidup210 Dilihat

Bisnis Metro,JAKARTA- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan sejumlah dukungan infrastruktur serta sarana prasarana di beberapa daerah di Indonesia untuk Presidensi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022. Ditargetkan seluruh pekerjaan tersebut rampung seluruhnya paling lambat pada Agustus 2022.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR di Jakarta, Selasa (28/6/2022).

“Tahun 2022 ini Cipta Karya ditugaskan melaksanakan kegiatan strategis untuk pelaksanaan G20 dan juga dukungan _event_ internasional, salah satunya Renovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan alokasi Rp891 miliar. Saat inj progres fisiknya 59,17% dan harus selesai di Juli 2022,” kata Diana.

Selanjutnya dikatakan Diana, Kementerian PUPR juga mendapatkan tugas melakukan pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk mempermudah akses tamu KTT G20. “Pekerjaan VVIP bandara Ngurah Rai alokasi anggarannya sebesar Rp52 miliar dengan progres fisiknya 53,97% dan Agustus 2022 harus selesai,” ujarnya.

Masih di Pulau Dewata, Diana juga menyebutkan Penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai juga ditargetkan selesai di Juli 2022 dengan progres fisik 50,55%. Penataan Kawasan Mangrove yang berada di sekitar kawasan Waduk Muara Nusa Dua tersebut akan digunakan sebagai _showcase_ mangrove.

“Kemudian untuk Penataan Koridor Kawasan Mandalika kami sudah menyelesaikan progres fisiknya 70,15 dan untuk peningkatan fasilitas pendukung di Labuan Bajo, saat ini baru 19,31% namun kami upayakan Agustus 2022 juga sudah selesai,” ucap Diana.

KTT G20 merupakan pertemuan puncak yang dihadiri seluruh kepala pemerintahan/negara anggota G20. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. Forum ini diyakini merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.

sumber:Biro Komunikasi Publik
KemenPUPR