Menyusur Konstruksi Jembatan Ranca Bulan Setu Tangsel

Gaya Hidup225 Dilihat

Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Kondisi jembatan penghubung jalan menujuTempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Ranca Bulan Kp Koceak, Kelurahan Keranggan, Kec Setu, Kota Tangerang Selatan, sangat memprihatinkan.

Hal tersebut diungkapkan Nasrullah (42) Ketua RW setempat, bahwa jembatan selebar 2 meter dengan panjang sekira 25 meter ini pembatasnya hancur setelah beberapa tahun lalu diterjang derasnya banjir akibat limpasan Kali Cisadane yang meluap.

“Dulu ada pembatas kiri kanan karena saking derasnya air banjir kali cisadane sehingga air itu sampai ke pohon kelapa sana (lereng pemakaman Ranca Bulan) dan sampai 30m ke depan (area perkampungan penduduk),” ungkap Nasrullah seraya menunjuk jalan.

Hal ini menurutnya, telah diprioritaskan dengan mengajukan usulannya sudah disampaikan beberapa kali lewat Murenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) Tingkat Kelurahan hingga Tingkat Kecamatan.

Tertundanya revitalisasi, bisa dimaklumi mungkin dengan dasar recofusing anggaran saat pandemi.

“Kami berharap tetap terus kami usulkan di tahun ini pun tahun kemarin pun kami usulkan. Kami mohon kepada pemerintah, nih coba lihat gimana coba kalau ini nggak ada untuk memakamkan warga, ke area TPBU Ranca Bulan,” ujar Nasrullah.

Sekali lagi, dia berharap kepada Pemkot Tangsel, ada niat membantu warganya dalam perbaikan jembatan yang benar-benar aman dan nyaman serta peninggian jembatan agar tak terulang kejadian serupa.

“Bagaimanapun, jembatan ini harus ditinggikan, biar saat banjir nanti sebesar apapun, jembatan ini tak tergenang. Sehingga aktivitas untuk memakamkan warga sekitar tidak terganggu,” ucapnya.

Kondisi sekitar jembatan penghubung, diketahui banyak pepohanan pisang dan sebagainya. Ada banyak manfaatnya memang, karena limpasan kotoran dari Kali Cisadane ke dataran rendah, justru membawa kesuburan dan bisa dimanfaatkan kembali hasil buminya oleh masyarakat sekitar, seperti pencari pakan ternak.

“Memang diakui atau tidak, bahwa area ini diapit adanya tanah perusahaan. Kiri kanan jembatan ini dulunya tanah warga yang sudah dijual ke perusahaan PT BJ (pengembang raksasa) seluas 80-90 hektar,” sebutnya.

Secara kebetulan pada saat dilokasi ini, dalam pantauan terlihat ada mesin semacam penyedotan dan beberapa orang pekerja nampak selesai melakukan aktifitas.

Nasrullah menyatakan justru ketidaktahuannya atas keberadaan mereka, “Saya justru tidak tahu, seharusnya apapun kegiatan yang berkaitan di masyarakat minimal diketahui Kelurahan dan sowan kepada RT/RW, istilahnya Assalamualaikum.gitu,” katanya.

Justru aktifitas beberapa orang disekitar jembatan yang rusak itu, baru terungkap tujuannya, setelah ditemui Ketua Pengelola TPBU Ranca Bulan, kemudian meneruskan informasinya kepada dirinya.

“Kagaknya, setelah saya diberitahu Ketua TPBJ, ada semacam Surat Tugas kerja untuk mengukur ketahanan dan kedalaman tanah ini, mungkin dia dari pihak (mitra) Dinas Sumber Daya Air Kota Tangsel,” imbuhnya.

Setelah menemiui secara langsung, tiga (3) pekerja ini dari PT Purna Jaya Engineering beralamat di Pinang Kota Tangerang, mendapat tugas dari PT Mitra Karya Paradise beralamat di Babakan RT 02 RW 06 Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.

PT PJE ditugaskan untuk.Penyelidikan Tanah (Soil Investigation dilokasi obyek petencanaan Jembatan Ranca Bulan.

PT MKP sendiri pun senagai Konsultan Perencana berdasar Surat Perintah Kerja (SPK) dari Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Tangsel (sg)