Polisi Tangsel Segera Selidiki Kasus Siswi yang Dicabuli Oknum Guru SMKN Hingga Hamil

Megapolitan196 Dilihat

Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Pihak kepolisian mulai menyelidiki kasus pelaporan siswi berinisial RW yang dihamili oleh oknum guru salah satu SMKN di Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial GM.

RW sendiri kini tengah mengandung 6 bulan. Pihak keluarga telah melaporkan hal itu ke Mapolres Tangsel pada Selasa 6 Juni 2023 malam, dengan nomor laporan : TBL/B/1115/VI/2023/SPKT/Polres Tangsel/Polda Metro Jaya.

Kanit PPA Polres Tangsel, Iptu Siswanto, menerangkan, bahwa kasus itu memang telah dilaporkan oleh keluarga pelapor beberapa hari kemarin. Pihaknya akan segera melakukan penyelidikan jika surat perintah telah lengkap.

“Ya lagi kita lengkapi Sprin penyelidikannya,” katanya, Jumat (09/06/23).

Korban diketahui mulai kenal dengan pelaku berinisial GM pada November 2022 lalu. GM sendiri merupakan teman dekat dari guru olah raga korban di sekolah berinisial NO. Disebutkan, GM berkenalan dengan RW melalui perantara NO.

Pihak keluarga baru mengetahui kehamilan RW belakangan ini saat perutnya terlihat membesar. Saat didesak, dia pun akhirnya bercerita jika pelaku yang menghamilinya adalah oknum guru SMKN 4 Tangsel.

Korban sempat bercerita awal pertemuan dengan guru cabul tersebut. Mereka bertemu saat latihan renang di wilayah BSD. Usai perkenalan, GM mulai melakukan pendekatan hingga pada akhirnya oknum guru tersebut mengajak korban ke suatu apartemen.

Di sana GM memerdayai korban dengan mengajaknya berhubungan badan. Singkat cerita, korban mulai mengalami gejala muntah-muntah dan pusing. Begitu dicek menggunakan alat test, korban dinyatakan positif hamil.

“Awalnya saya sering muntah-muntah, saya takut, terus saya coba pakai test pack dan hasilnya positif,” katanya.

Sejak meyakini dirinya hamil, korban berupaya menghubungi GM. Namun bukannya bertanggung jawab, GM justru memberikan korban uang sebesar Rp3 juta untuk biaya aborsi. Setelah itu, GM memblokir akses kontak telepon maupun media sosial korban.

“Habis itu semua kontak saya diblokir semua. Dia waktu itu maksa saya untuk gugurin kandungan (aborsi), dia ngasih uang Rp3 juta,” jelasnya.(bli/sg)