Pondok Aren Berkibar: Camat Persatukan Seluruh Ormas, dan Tidak Tertarik Daftar Museum Rekor

Sosbud279 Dilihat

Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Hendra Camat Pondok Aren, dibantu semua lurah dan seluruh elemen masyarakat memfasilitasi pengibaran bendera kolosal terpanjang se indonesia yakni sepanjang 3522 meter dan penancapan bendera tiangnya sebanyak 1577 buah.

Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh seluruh elemen masyarakat dari mulai pemerintah, TNI Polri, pengusaha, guru, anak sekolah danbanyak lagi komponen masyarakat lain yang ikut berpartisipasi.

“Berarti implementasinya, Pondok Aren ini adalah kecamatan yang ternyata masih bisa kita persatukan dalam sebuah kebersamaan yang dibuktikan persiapan acara ini non- APBD, dalam waktu sebulan bisa terselenggara,” tutur Hendra, saat ditanya implementasi pengibaran bendera di lokasi Situ Parigi, Kamis 18 Agustus 2022.

Masih keterangan dia, bahwa acara ini bisa dibilang Pondok Aren merupakan kecamatan yang luar biasa, bisa diberdayakan dan masyarakatnya mau diajak untuk bekerjasama serta sifat nasionalismenya sangat sangat tinggi

Meski termasuk Rekor Nasional, kesempatan ini sepertinya Hendra tidak tertarik dengan mendaftarkan ke Museum Rekor.

“Saya lebih tertarik pesan yang tersampaikan adalah bagaimana momen ini dan momen kegiatan ini, kita bisa mempersatukan seluruh ormas yang ada di Kecamatan Pondok Aren khususnya, di Kota Tangerang Selatan umumnya,” katanya.

Yang tentunya kita tahu bersama, ormas sangat mudah bergesekan disini. dengan adanya cara ini saya punya keyakinan.

“Dengan pengibaran secara estafet bendera terpanjang ini dari orang satu ke orang lainnya, itu sebuah kesakralan yang memang tidak bisa dipotong potong kegiatannya sampai tadi walikota pun sendiri harus diam sebentar di barisan menunggu mereka,” ucapnya

Cara estafet dari bendera terpanjang tersebut, kenapa harus seperti itu

“Karena mereka biar sadar bahwa walau berbeda tapi kita ini sama-sama warga Pondok Aren, sama sama warga Tangerang selatan yang mempunyai kewajiban yang sama,” ucapnya.

Untuk memberikan kontribusi positif, jadii organisasi kemasyarakatan itu harus menjadi sosial kontrol.

“Malah bukan menjadi organisasi atau perkumpulan yang masyarakat pun takut gitu,” katanya.

Hendra saat wawancara, mengaku ingin menghilangkan image negatif terhadap ormas.

“Saya mau masyarakat melihat mereka dengan atribut seragamnya PP, FBR, dan lain-lain, misalnya, oh ada orang masih bagus, gue minta bisa minta tolong dalam hal misalnya ada musibah apa atau ada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang memang sosial. Jadi mereka (ormaa) hadir di situ, bukan hanya sekedar perkumpulan yang menimbulkan keresahan di masyarakat.

Tentunya ini perlu sebuah pembinaan perlu sebuah sarana fasilitasi dari kami untuk merangkul mereka dan memberikan kegiatan kegiatan positif kepada mereka ini.

“Doakan saja, mudah- mudahan saya bersama teman-teman lurah dan Pak Walikota Tangerang Selatan beserta seluruh jajarannya, bisa terus memberikan sebuah kegiatan- kegiatan yang memang kita punya visi dan misi mempersatukan serta membuat kompak dan masyarakatnya yang gotong- royong sehingga persoalan apapun yang ada di Tangsel, saya yakin kita akan bisa selesaikan secara bersama-sama,” pungkas Hendra.(sg)