Resmi! Pemerintah Alihkan 75,51% Saham SMBR ke SMGR

Berita Utama, Ekonomi257 Dilihat

Bisnismetro.id, JAKARTA – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) melaporkan, pemerintah secara resmi melakukan inbreng saham dengan mengalihkan saham Negara Republik Indonesia sebanyak 7.499.999.999 lembar saham Seri B senilai Rp2,85 triliun atau mewakili 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) ke SMGR.

Menurut Direktur Utama SMGR, Donny Arsal, dalam keterangan resminya, Senin (19/12), pengalihan saham SMBR ke dalam perusahaan yang memiliki brand SIG ini merupakan kelanjutan Program Integrasi BUMN Sub Klaster Semen melalui proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.

Penandatanganan Akta Inbreng dilakukan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, dan Donny Arsal, di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, hari ini. Transaksi inbreng saham ini tidak mengubah porsi kepemilikan Negara RI atas saham pengendali di SIG. Negara RI juga tetap memiliki 1 saham Seri A Dwiwarna di SMBR.

Donny mengatakan, integrasi SMBR ke SMGR merupakan langkah besar untuk memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen dalam menghadapi tantangan pasar yang kompetitif. Hingga saat ini, SIG terbukti mampu menciptakan nilai atas sinergi dari berbagai entitas di dalam grup, sehingga menjadi competitive advantage dalam persaingan di industri semen.

Dia menjelaskan, SMBR adalah kekuatan di Sumatra Bagian Selatan, sehingga integrasi ini memiliki potensi sinergi yang sangat besar untuk mendukung posisi dan melengkapi footprint BUMN Sub Klaster Semen, khususnya di wilayah Sumatra yang merupakan pasar domestik terbesar kedua.

“Selain itu, untuk memenangkan persaingan ketat dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan negara, serta memantapkan langkah SIG untuk menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional,” papar Donny.

Sementara itu, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, hari ini telah menyelesaikan salah satu milestone penting dari keseluruhan rencana transformasi BUMN untuk streamlining dan clustering sub klaster semen. Integrasi ini diharapkan bisa mendorong BUMN Sub Klaster Semen sebagai penggerak industri semen yang berkelanjutan melalui optimalisasi distribusi, pemasaran, dan efisiensi produksi yang terkoordinasi secara regional dan nasional.

“Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 yang paling sehat pada kisaran 4,5-5 persen. Pada kuartal IV-2022, daya beli masyarakat berjalan cukup cepat. Pada 2023 juga akan menjadi momen realisasi pembangunan IKN sebagai katalis infrastruktur dan properti, serta berkontribusi pada pemulihan ekonomi,” tutur Kartika.

Dia berharap, dalam kurun dua sampai tiga tahun ke depan, industri semen bisa segera pulih melalui inovasi, optimalisasi dan efisiensi untuk mengatasi beban biaya, menjaga struktur biaya dan konsistensi EBITDA. (***)

Sumber: Ipodnews