Sambut Indonesia Emas 2024, Kurikulum Pendidikan Internasional Sebagai Solusi Pertumbuhan Generasi Masa Depan Berdaya Saing Global

Bisnismetro.id, JAKARTA  – Sampoerna University terus mengukuhkan komitmennya menghadirkan pendidikan tinggi berstandar internasional dengan menawarkan kurikulum unik di Indonesia yang dibangun berdasarkan inti pendidikan umum Amerika. Melalui kolaborasi dengan University of Arizona. Sampoerna University juga memberi kesempatan bagi para peserta didik untuk penyelesaian kredensial di Indonesia atau melakukan transfer kredit kredit ke Amerika tanpa harus meninggalkan Indonesia.

Rektor Sampoerna University Dr. Wahdi Yudhi menyatakan bahwa Sampoerna University merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang menawarkan kurikulum berstandarkan pendidikan di Amerika. “Dengan standar nasional dan internasional, Sampoerna University berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi substantif kepada masyarakat Indonesia melalui pendidikan. Hal ini selaras dengan misi kami untuk mendorong akselerasi pengembangan pemimpin masa depan Indonesia yang siap berkompetisi di kancah global,” jelas Wahdi Yudhi.

Berdasarkan U.S. Bureau of Labor Statistics, Amerika menempati urutan pertama sebagai negara yang memiliki sistem pendidikan serta kurikulum terbaik di dunia. Selain itu, The World University Rankings 2023 juga menyebutkan 7 dari 10 universitas terbaik di dunia ada di Amerika. Ini tentunya juga membuktikan bahwa sistem pendidikan dan kurikulum yang ada di Amerika relevan dengan kebutuhan industri saat ini dan masa mendatang.

Pembelajaran kurikulum internasional turut dirasakan oleh Andhika Sudarman selaku Founder & CEO Deall Jobs dan SejutaCita yang berhasil mendapatkan penghargaan khusus dari Dekan di salah satu universitas Ivy League di Amerika pada tahun 2020, serta menjadi orang Indonesia pertama yang memberikan pidato kelulusan di kampus tersebut.

“Kurikulum Indonesia tentunya merupakan bekal bagi saya, tetapi kurikulum internasional mendorong saya untuk menerapkan sekaligus memperdalam perspektif global saya. Sekarang adalah era di mana kita sulit kalau mau terus berdiri di tempat yang sama. Karena yang lain terus bergerak maju. Belajar di luar negeri memberikan saya kesempatan tersebut. Memperluas network secara global, mempelajari perspektif mereka, cara belajarnya juga beda, dengan pemahaman yang lebih intensif. Semuanya makin membuat saya sadar bahwa penting untuk tidak stay di zona nyaman saja,” ungkap Andhika.

Menyambut Indonesia Emas 2045, Indonesia masih memiliki tantangan besar terkait kualitas sumber daya manusia (SDM). Berdasarkan World Bank tahun 2020, Human Capital Index (Indeks Sumber Daya Manusia) Indonesia masih berada pada peringkat 87 dari 174 negara dengan nilai HCI (Human Capital Index) 0,54, yang notabene masih tertinggal dari beberapa negara di Asia Tenggara.

Farrah Mahdaly selaku Student & Alumni Affairs Sampoerna University menjelaskan bahwa data tersebut menjadi motivasi Sampoerna University untuk terus bisa meningkatkan kualitas SDM Indonesia. “Sampoerna University sebagai institusi pendidikan berkomitmen untuk berkontribusi mencetak generasi masa depan Indonesia yang memiliki daya saing global. Kami juga mempersiapkan lulusan dengan karakter moral tangguh dan siap untuk profesi masa depan yang menuntut keterampilan kompetitif, serta mampu bersaing di ranah nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Sampoerna University mengaplikasikan sistem pembelajaran khas Amerika yang berlangsung dua arah serta menggunakan project and case study. Kurikulum Amerika menggabungkan pengetahuan umum dan interdisiplin yang menjadi landasan bagi seluruh jurusan. Kurikulum ini berfokus membangun kompetensi mahasiswa yang tangguh di era sosial, etika, dan komunikasi khususnya dalam bahasa Inggris, berpikir kritis dan problem solving, serta penguatan dasar matematika, sains, literasi informasi, dan teknologi.

“Dengan mengaplikasikan kurikulum internasional, peserta didik Sampoerna University akan lebih percaya diri bersaing di berbagai industri karena memiliki pengetahuan, keterampilan, serta kredensial berstandar internasional. Selain itu, kesempatan belajar berdasarkan pengalaman nyata (real-world experience) yang kami tawarkan menjadi salah satu bekal kesiapan lulusan kami agar lebih matang dalam menghadapi kompetisi global,” jelas Farrah sambil menutup sesi media.(***)