TNI AL – Angkatan Laut India Mulai Melaksanakan Latihan Samudera Shakti 2023  

Bisnismetro.id, BATAM – TNI AL meningkatkan keamanan laut di kawasan dengan membangun hubungan kerjasama pertahanan khususnya bidang keamanan maritim dan diplomasi dengan angkatan laut di negara-negara kawasan, unsur TNI Angkatan Laut KRI Bubara-868 menyambut kehadiran kapal perang India INS Kavaratti P31, saat melintasi selat Philip masuk ke wilayah Batam, Minggu (14/05).

Kedatangan INS Kavaratti P31, kapal Corvette Class Kamorta ini masuk di wilayah perairan RI untuk mengikuti latihan Samudra Shakti-23 bersama KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM 367) yang dijadwalkan akan berlangsung pada 15 sampai dengan 19 Mei 2023 mendatang dengan melaksanakan harbour phase di Batam dan sea phase di perairan Kepulauan Riau.

Latihan Bersama antara TNI AL dengan Angkatan Laut India bersandi Samudera Shakti digelar secara rutin setiap tahun. Pada tahun 2023 ini latihan TNI AL melibatkan KRI SIM 367, satu heli Panther dan satu Pesawat Patroli Maritim TNI AL. Angkatan Laut India menugaskan INS Kavaratti P31 yang merupakan kapal corvette dengan kemampuan anti kapal selam, yang memiliki persenjataan meriam utama OTO Melara 76 mm, meriam AK-630M, RBU-6000 dan peluncur torpedo. India juga menugaskan heli Chetak AKS onboard di INS Kavaratti dan pesawat patrol maritim Dornier.

Digelarnya latihan Samudra Shakti-23 bertujuan selain untuk meningkatkan pemahaman dan interoperabilitas dalam operasi keamanan maritim antara TNI Angkatan Laut dan Indian Navy (IN), latihan ini juga dimaksudkan agar terwujudnya kesamaan pola pikir dan pola tindak prajurit TNI AL dalam penyelenggaraan operasi keamanan maritim, meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit TNI AL, dan melaksanakan tugas diplomasi melalui bidang latihan operasi maritim yang terintegrasi antara unsur udara dan unsur kapal permukaan.

Pada kesempatan terpisah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan, bahwa peningkatan kerja sama khususnya dibidang latihan dengan negara sahabat menjadi salah satu prioritas. “Pengembangan Sumber Daya Manusia secara bilateral dalam bentuk latihan dan pendidikan mutlak harus dilaksanakan dengan negara-negara sahabat untuk terus mengasah kemampuan serta pofesionalisme”, tegas Kasal. (***)