Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Para pedagang ITC BSD Serpong mengeluhkan rencana digelarnya pasar malam ‘Tangsel Night Market’ di area belakang pusat perbelanjaan itu.
Para pedagang yang menolak berjumlah lebih dari seribu pemilik tenant. Seluruhnya bernaung dalam wadah Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS) Non Hunian ITC BSD. Mereka serentak menentang rencana penyelenggaraan pasar malam di sekitar tempat usahanya.
“Kami tentu keberatan, karena nantinya pasar malam Tangsel Night Market itu akan membuat usaha kami di sini makin sepi. Dagang di dalam sini dengan yang di luar sana kan pasti beda biaya ekonomis dan harga jualnya, dan dampaknya akan memberatkan kami,” tutur S. Sonni (83), pengawas PPRS Non Hunian ITC BSD, Sabtu (01/02/25).
Tak hanya mengancam omset mereka, kata Sonni, keberadaan lapak-lapak pasar malam itu dikhawatirkan bisa memberi dampak lain seperti kemacetan, sampah, kriminalitas, hingga soal sanitasi.
“Keberatan kita itu pertama dalam hal kompetisi, pasti berpengaruh ke omset. Lalu keamanannya karena mengundang orang banyak, parkirnya makin padat kemana-mana dan otomatis menimbulkan macet, belum soal sampahnya, sanitasinya,” ungkap dia.
Menurut Sonni, para pedagang ITC dan Ruko sekitar tak diberitahu soal rencana penyelenggaraan Tangsel Night Market. Mereka pun sudah mengirim surat keberatan ke pemerintah daerah agar mengkaji ulang pelaksanaannya.
“Kita sudah mengajukan surat keberatan ke pemerintah daerah melalui dinas perhubungan, sekarang masih menunggu tanggapan,” jelasnya.
“Sebenarnya pertemuan dengan Kepala Dishub sudah dilakukan Oktober 2024 kemarin, tapi penjelasan saat itu berbeda dengan kenyataannya di lapangan saat ini,” imbuhnya.
Penolakan pasar malam itu, jelas Sonni, bukan merupakan sikap antipati terhadap sektor UMKM lain untuk berkembang. Akan tetapi, kata dia, penempatan lokasinya yang bersebelahan dengan area ITC BSD.
“Bukan kita tidak mendukung ya, tapi kalau pelaksanaan dan rencananya seperti ini tidak matang, kajian untuk antisipasi dampaknya masih amburadul, persiapannya tidak transparan, mending dibatalkan saja,” tuturnya.
Keluhan serupa dilontarkan para tenant pelaku usaha kuliner di area Ruko belakang ITC. Mereka menyebut omsetnya bakal terancam turun drastis jika Tangsel Night Market mulai dibuka.
“kalau kita kan sewa tempat di sini (Ruko), nanti kalau pasar malam itu udah dibuka bisa anjlok omset kita. Sekarang aja udah mulai turun, karena banyak gerobak-gerobak luar (pedagang) mulai masuk mangkal di dalam, apalagi nanti kalau sudah resmi dibuka,” ucap C (57) pelaku usaha kuliner dan minuman cepat saji.
Pasar malam Tangsel Night Market sendiri mengambil tempat di ruas jalan Ruko Golden Road Malibu. Sejumlah lapak mulai didirikan permanent di sisi jalan yang bersebelahan dengan ITC BSD.
Dikonfirmasi terpisah, Akbar selaku Divisi Event Exhibition pasar malam itu belum bersedia memberikan tanggapan atas adanya keberatan dari pelaku usaha di ITC BSD. Dia beralasan, saat ini masih fokus pada progres pembangunan lapak.
“Untuk hal tersebut kita masih hold pak, sebab kita masih tahap pembangunan dan persiapan-persiapan sementara,” ujarnya terpisah.(Sg/Bli)***