Bisnismetro.id, JAKARTA – Kepala Staf TNI Angkatan Udara RI periode 2002–2005, Chappy Hakim, menegaskan bahwa tujuan utama Pameran Buku Kedirgantaraan Chappy Hakim adalah untuk menumbuhkan minat dan kecintaan generasi muda Indonesia terhadap dunia kedirgantaraan.
Menurutnya, air and space adalah masa depan umat manusia. Jika tidak memberikan perhatian yang cukup pada kedirgantaraan, Indonesia akan tertinggal dari negara-negara lain.
“Karena semua negara di seluruh dunia sekarang ini sudah mulai melihat ke air and space, sudah mulai melihat tentang kedirgantaraan. Jadi kalau kita tertinggal, kita tidak bisa berdiri, duduk berbarengan dengan negara-negara di permukaan bumi. Itu yang mengkhawatirkan saya,” ujar Chappy di Perpusnas RI Jakarta, Senin (11/8/2025).
Usai pensiun dari militer, Chappy memiliki tekad untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu upayanya adalah meningkatkan minat kedirgantaraan pada generasi muda melalui literasi.
“Di sisi lain, saya juga ingin mengajak generasi muda untuk senang menulis dan membaca. Maka dari itu, pameran digelar di Perpusnas,” kata Ketua Umum Pusat Studi Air Power Indonesia (2019) ini.
Ketika ditanya apakah kedirgantaraan memungkinkan dimasukkan dalam kurikulum sekolah, Chappy mengakui bahwa itu menjadi salah satu harapannya. Tujuannya, agar Indonesia bisa berdiri sejajar dengan negara lain dan memberi perhatian khusus pada isu strategis ini.

Pameran buku ini digelar pada 11–12 Agustus 2025 di lantai dasar Gedung Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, dalam rangka menyongsong peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
Sekitar 50 karya tulis Chappy Hakim dipamerkan, membahas beragam topik mulai dari kedirgantaraan, keamanan pertahanan negara, strategi air power, hingga isu-isu kebangsaan terkait ruang udara Indonesia. Ada pula karya yang mengangkat kepemimpinan, humaniora, dan refleksi kehidupan.
Menariknya, pameran ini juga menampilkan buku karya istri, anak, dan menantu Chappy Hakim, menjadikannya sebuah perayaan literasi keluarga yang unik dan inspiratif.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Atip Latipulhayat, dengan Kepala Perpusnas RI, Prof. Dr. Aminuddin, sebagai tuan rumah. Jurnalis senior dan budayawan Dr. Nasir Tamara bertindak sebagai kurator pameran, merangkai karya-karya tersebut ke dalam narasi yang memudahkan publik memahami kontribusi pemikiran Chappy Hakim.
Prof. Atip menilai pameran ini sangat relevan untuk membangun wawasan kebangsaan generasi muda.
“Kecintaan pada literasi harus berjalan seiring dengan kecintaan pada bangsa. Pameran ini bukan sekadar memamerkan karya tulis, tapi juga mengajak anak muda melihat masa depan Indonesia dari perspektif kedirgantaraan,” ujarnya.
Kepala Perpusnas RI, Prof. Aminuddin, menambahkan bahwa literasi pertahanan udara merupakan bagian penting dari literasi nasional.
“Perpustakaan adalah rumah dari semua ide, gagasan, dan mimpi. Karya Chappy Hakim adalah jendela untuk memahami bahwa pertahanan dan kedirgantaraan bukan hanya milik tentara, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Pameran ini juga dilengkapi dengan sesi bincang-bincang dan interaksi langsung bersama Chappy Hakim, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menggali wawasan dari sosok yang telah mendedikasikan hidupnya bagi dunia penerbangan dan pertahanan negara.(YD)***