Bisnismetro.id, JAKARTA – Duta Besar Sudan untuk Indonesia H.E. Dr. Yassir Mohamed Ali menghadiri acara Nonton bareng dan Conference Press Film The Golden Rule di Cinepolis Cinema Cibubur Junction, Jakarta Timur, Kamis (14/3/2024).
Setelah menonton film The Golden Rule, Dubes Yassir Mohamed Ali mengatakan film ini sangat cocok sekali ditonton dalam bulan puasa ini, karena Golden Rule (aturan emas) itu aturan emas itu sangat penting sekali bukan hanya untuk diri kita, tapi untuk dunia.
“Adalah hal sangat baik untuk kita dapat berbuat baik kepada diri kita sendiri juga sama seperti kepada orang lain di sekitar kita. Lingkungan kita ini terlalu banyak tercemar dan lain -lain dan itulah salah satu penyebab kenapa kita sekarang menderita, adalah karena kita tidak perhatikan lingkungan,” ungkap Yassir yang didampingi Sutradara Film Golden Rule Princess Cheryl Halpern dan Princess Natasha Dematra.
Perwakilan Negara Sudan ini menyatakan, bagaimana Golden Rule ini bisa kita aplikasikan didalam kehidupan nyata, dengan mengerti agama kita dengar sebenar -benarnya. Tuhan mengajarkan kita untuk dapat mengerti arti agama itu sendiri dan mengerti bahwa artinya agama itu adalah cinta dan membawa kita satu dengan Tuhan.
Golden rule itu sendiri bagaimana kita dapat menerima diri kita dan tuhan. Walaupun agama itu berbeda, hindu, Kristen, muslim, budha, tetapi pada intinya semuanya sama, yaitu hal sangat baik membuat diri kita sama memperlakukan terhadap oarnag lain, tambahnya.
Ia juga mengungkapkan banyak sekali orang -orang yang mempergunakan agama itu sebagai untuk hal -hal ideologi yang lain, dan juga menggunakan agama sebagai senjata untuk melakukan hal -hal buruk atas namakan agama.
“Tuhan mengajarkan kita untuk mendapat mengerti Arti agama itu sendiri dan mengerti bahwa arti agama itu adalah cinta dan membawa kita satu dengan Tuhan.”
Diketahui Film tentang perdamaian dan toleransi ini mengangkat tema tentang The Golden Rule yang dikenal juga sebagai Etika Timbal Balik, juga dikenal sebagai aturan emas, sebuah nilai universal yang sangat penting untuk perilaku sosial sipil. Etika timbal balik mengajarkan kita untuk “lakukan kepada orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan untuk diri anda sendiri dan sebaliknya, jangan lakukan kepada orang lain apa yang tidak ingin anda lakukan kepada diri anda.”
Dokumenter ini menyajikan tujuan perilaku inti ini yang merupakan pusat setiap agama dan harus dianut secara dinamis di dunia kita di mana kekerasan, prasangka, dan ketidakadilan sangat banyak ditemukan. Pemutaran ini dihadiri oleh berbagai organisasi keagamaan dan pemimpin spiritual serta diikuti dengan diskusi antaragama.
Dalam acara ini juga, Visions of Peace Initiative dan film The Golden Rule: Do Unto Others… mendapatkan penghargaan Indonesian Christian Peace Award, Indonesian Muslim Peace Award, Indonesian Hindu Peace Award dari tiga yayasan agama berbeda.
Selain mengadakan pemutaran film di Gedung Parlemen Indonesia, film ini melanjutkan tur film perdamaian dan toleransi ke Pusat Kebudayaan Rusia, MAN 4 Bogor, SMA Sagamulya, SMAN 1 Cigombong.
Dalam rangkaian tur nonton film ini puluhan ribu generasi muda ikut menonton dan berpartisipasi dalam Diskusi Film tersebut.
Princess Cheryl Halpern, pendiri Visions of Peace Initiative dan juga merupakan ko-produser, menjelaskan keputusan untuk membuat dokumenter ini dengan mengatakan, “Toleransi, keinginan untuk menerima perilaku dan keyakinan yang berbeda dari milik Anda sendiri, sangat penting untuk mencapai kesopanan dan menghormati keragaman. Sayangnya, toleransi tidak termasuk dalam genom manusia. Toleransi harus diajarkan kepada anak-anak kita. Kita perlu memberikan pendidikan dan dukungan untuk memungkinkan anak-anak kita menolak intoleransi, perpecahan, dan ekstremisme yang mereka alami. Inilah misi Visions of Peace Initiative.
Sebelumnya, dokumenter tentang “The Golden Rule: Do Unto Others…” yang dibuat oleh Visions of Peace Initiative, mengadakan pemutaran perdana di Cinepolis Cinema, Denpasar, Bali pada bulan Januari lalu. Film ini diproduksi sebagai kolaborasi antara tim produksi HQ Creative pemenang penghargaan di Amerika, Angel Pictures pemenang penghargaan di Indonesia, dan Visions of Peace Initiative.
Melalui program-program Visions of Peace Initiative, peserta Indonesia telah belajar untuk menganut nilai universal keberagamaan dan kesopanan sosial yang dikenal sebagai Aturan Emas, ‘Lakukan kepada orang lain seperti yang ingin Anda lakukan kepada Anda sendiri.’
Sejak berdirinya, Visions of Peace Initiative yang non-profit telah berkomitmen untuk memotivasi anak-anak Indonesia, usia 5 hingga 18 tahun, untuk menggunakan bakat seni mereka untuk menyebarkan ide dan berbagi pandangan tentang toleransi, perdamaian, dan penghormatan terhadap kemanusiaan.
Sekolah, panti asuhan, dan organisasi keagamaan, yang mewakili semua agama dan denominasi etnis, telah berpartisipasi dalam lebih dari 100 acara dan program Visions of Peace Initiative. Dengan mendorong pemuda untuk mengekspresikan visi mereka untuk kehidupan berdampingan secara damai melalui seni, Visions of Peace Initiative telah membantu mengidentifikasi area alienasi dan ketidakpercayaan antara pemuda dan telah menumbuhkan sikap yang lebih terbuka, jujur, dan toleran dari para peserta. Pengakuan atas keberhasilan program-program Visions of Peace Initiative telah datang melalui beberapa nominasi Nobel Peace Prize yang diraihnya.
Visions of Peace Initiative bersama mitra produksinya, HQ Creative dan Angel Pictures, berkomitmen untuk menyampaikan pesan penting The Golden Rule dalam upaya untuk mendorong dunia yang lebih damai dan toleran.(BM/Yd) ***