Bisnis metro.id, JAKARTA – Sutradara kawakan Monty Tiwa kembali menghadirkan gebrakan baru di dunia film Indonesia lewat karya terbarunya berjudul “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu”. Film ini menyuguhkan pendekatan komedi yang tak biasa, menggabungkan kekacauan khas grup GJLS dengan teknik penyutradaraan unik—termasuk menyisipkan adegan-adegan salah atau bloopers ke dalam alur cerita secara organik.
Monty menyadari bahwa gaya humor GJLS yang liar dan spontan bisa jadi membingungkan penonton yang belum familiar dengan gaya mereka. Oleh karena itu, ia merasa perlu merangkai cerita yang solid selama durasi 90 menit, agar film ini tetap bisa dinikmati oleh penonton umum.
“Kalau mereka (GJLS) tampil begitu saja tanpa kerangka cerita yang kuat, yang ada penonton malah bingung. Tugas saya di sini adalah menjahit semua kekacauan itu agar tetap bisa dinikmati siapa pun,” ujar Monty saat konferensi pers pemutaran terbatas film yang berlangsung di Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (3/6).
Monty yang telah berkecimpung di dunia perfilman selama lebih dari dua dekade ini menyebut pendekatan yang digunakannya dalam film ini sebagai sesuatu yang belum punya istilah khusus. Ia menyebut bahwa jika biasanya karakter dalam film bisa berbicara langsung ke penonton lewat teknik breaking the fourth wall, dalam film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu, karakternya bahkan bisa berdialog langsung dengan sang sutradara.
“Sepertinya belum ada teori film yang membahas ini. Tapi saya memang ingin membuat film GJLS yang benar-benar mereka banget—saya hanya fasilitator. Ini panggung buat mereka, bukan film saya yang sekadar menampilkan GJLS,” katanya menegaskan.
Film ini dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 12 Juni 2025. Di dalamnya, trio komedi GJLS—Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir—membawa energi khas mereka dari dunia siniar (podcast) ke layar lebar, lengkap dengan gaya humor yang disebut sebagai scientific comedy, yaitu komedi dengan formula tertentu yang dianggap bisa memancing tawa secara konsisten, layaknya rumus dalam ilmu eksakta.
Sebelum meluncur ke layar lebar, GJLS sempat merilis film pendek berjudul “Kuyup” di YouTube pada tahun 2020. Kini lewat “Ibuku Ibu-Ibu”, mereka menjajal panggung yang lebih luas dengan dukungan dari sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Luna Maya, Nadya Arina, Bucek Deep, hingga Reynavenzka Deyandra. Tidak ketinggalan, beberapa kameo spesial seperti Maxime Bouttier dan Umay Shahab, Prilly Latuconsina turut menyemarakkan film ini.
Film ini diproduksi oleh rumah produksi yang sama dengan film “Mendadak Dangdut (2025)”, dengan Indra Yudhistira tokoh penting di balik kemunculan ajang Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) bertindak sebagai produser eksekutif.
Harapan besar juga diutarakan oleh Ananta Rispo. “Kami ingin GJLS bisa seperti Warkop bukan hanya dikenal di komedi, tapi juga lewat film-filmnya yang banyak dan dikenang,” pungkasnya.(Yd)***