Hadiri gelaran Halal Bi Halal PGRI Tangsel, Walikota Benyamin Davnie: Terimakasih Atas Pengadian Para Guru

Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Kepemimpinan Walikota-Wakil Walikota Tangerang Selatan antara Benyamin Davnie bersama Pilar Saga Ichsan periode 2025- 2030 punya beberapa rencana. Diantaranya adalah perencanaan pembangunan SMP Negeri Tangsel sebanyak 7 unit gedung.

Bang Bend, sapaan akrab Benyamin, menyampaikan hal tersebut saat sambutan acara di hadapan 1500 an orang peserta Halal bi Halal Organisasi PGRI Tangsel, bertempat di Masjid Islamic Center Baiturahmi Serpong, Kamis (17/04/2025).

“Tanahnya yang susah,” ungkap Bend

Ia jabarkan, bahwa Tangsel ini kendala terbesar dalam penyediaan infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan sebagainya ini pada persoalan tanah.

“Oleh karena itu, dengan kolaborasi negeri dan swasta, kami menyediakan fasilitas, beasiswa, dan seterusnya, ini bisa menjadi jembatan emas bagi kita sekalian untuk tetap mendorong anak kita.

Pokok prinsipnya, Bend menyatakan keharusan sekolah terus bagi anak-anak

Anak-anak kita harus bersekolah, bahkan saya berpikir teman-teman di dinas pendidikan, bagaimana Homeschooling di kita?

“Kedepannya home schooling juga akan menjadi alternatif, saya ingin mencoba melakukan kajian lebih dahulu, nanti bersama teman-teman melakukan analisa-analisa.

“Kalau mungkin homeschooling dilakukan dengan biaya dari APBD akan kita lakukan juga, yang penting kualitas pengajarannya, kualitas pendidikannya, ini sama dan mungkin lebih baik lagi,” ujarnya.

Selanjutnya, disampaikan pula bahwa di era digital saat ini, kepada para guru, Bend mendorong untuk memberikan pendidikan yang mungkin melebihi di luar ekstrakurikuler atau ekspresi masing-masing sekolah.

“Dalam era digital saat ini saya berharap ibu-bapak memperhatikan bagaimana perilaku murid kita yang terpengaruh oleh kecanggihan teknologi komunikasi saat ini. Misalnya, saat ini sudah menjadi fenomena bahwa di rumah TV menyala, tapi tidak ada komunikasi, mungkin ibu-bapak, boleh digagas misalnya habis sholat Jumat bawa bekal masing-masing atau nanti makanan MBG nya bareng dengan orang tuanya di halaman sekolah, makan, biar ada komunikasi anak-anak kita, biar akrab lagi dengan keluarganya. Karena jangan sampai mereka lebih patuh, lebih suka digitalnya, HPnya, gadgetnya, ketimbang kepada lingkungan keluarganya,” tutur Bend.

Harapnya, kearifan ini bisa dikembangkan di Kota Tangsel untuk mengimbangi kemajuan digitalisasi di lingkungan, dunia yang saat ini sudah sangat dominan dan sangat kuat.

“Hati-hati, bapak-bapak jangan terjerat dengan pinjol dan judol, siapapun kita. Ngga ada bagusnya, ngga ada untungnya, ngga ada ceritanya dari judol orang jadi kaya.

Semoga saya berharap bapak-ibu juga bisa membangun kultur-kultur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, sesuai dengan Akidah Islam bagi anak-anak kita.

Karena merekalah harapan kita khususnya bagi kita di Kota Tangerang Selatan untuk kemajuan di masa yang akan datang.

“Terimakasih atas pengabdian bapak-ibu selama ini, yang secara kultural sudah sangat mendarah daging bahwa para guru ini jiwa pengabdiannya lebih besar ketimbang yang lain-lainnya,” tukasnya.(SG)***