Hence Benyamin KADIN Tangsel Jawab Poin-poin SK caretaker 

Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Hence Benyamin, sejak Agustus 2023 menjadi Ketua KADIN (Kamar Dagang Dan Industri) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ia jelaskan bahwa telah melakukan dan selalu mengawal Para Wakilnya untuk beraudiensi dengan masing-masing OPD di Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, itu juga berdasarkan masing-masing Bidang di Kepengurusan KADIN Tangerang Selatan.

“Artinya, kewajiban saya sebagai Ketua KADIN untuk menghantarkan Wakil Ketua- Wakil Ketua saya dengan Para Komite ini, bersinergi dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan,” ungkap Hence, Kamis (20/3/2025) petang. Katanya, ada beberapa Bidang yang telah berjalan baik, contohnya pariwisata.

“Alhamdulillah, sampai tahun sekarang ini, semua aktivitas KADIN itu berjalan dengan baik, dan ada kadang terendat aktivitas itu, tapi aktivitas kantor tetap berjalan sampai hari ini,” ucapnya..

Disebut Hence, bahwa Kantor Sekretariat KADIN Tangsel sebelumnya beralamat di seunit Ruko Jalan Letnan Sutopo Serpong (samping kantor ATR/BPN), namun setelah 31 Januari 2025 Kantor KADIN pindah ke Jalan Marsan No 98, Serua Ciputat.

Dalam.kepemimpinannya sebagai Ketua KADIN itu, memang ada beberapa yang diwajibkan oleh provinsi dan ada arahan dari provinsi agar seluruh Pengurus KADIN yang di Kota Tangerang Selatan ini ber KTA (Kartu Tanda Anggota).

Karena itu adalah bagian dari kewajiban yang harus dilakukan AD-ART KADIN juga ada. “Nah, dalam proses satu tahun kemarin, saya mencoba mengevaluasi semuanya,” ucapnya.

Dia kemudian memanggil Para Pengurus semua untuk segera mengurus KTA-nya. “Secara organisasi saya melakukan tahapan-tahapan pada mereka untuk menyelesaikan mengurus, menghidupkan KTA masing-masing,” katanya.

Sampai pada akhir tahun kemarin, Hence membuat deadline kepada pengurus untuk mengurus KTA. “Dan akhirnya setelah deadline yang saya tentukan, tersaringlah kepengurusan yang sudah mengurus KTA,” imbuhnya. Kemudian dia membuat lagi format kepengurusannya.berdasarkan pengurusan di AD-ART.

Tiba-tiba di dalam perjalanan muncul SK caretaker untuk membekukan kepengurusan KADIN yang Lama.

“Saya kaget, kenapa, di saat saya sedang menertibkan teman-teman Kepengurusan, tidak ada angin, tidak ada hujan, tahu-tahu muncul SK Caretaker dari Provinsi Banten,” sebutnya.

Hence pun, langsung komukasi dengan Ketua Umum di WhatsApp, tidak direspon sampai hari ini. Lalu komunikasi ia lanjutkan dengan Wakil Ketua 1, tidak direspon juga.

“Saya dengan teman-teman menjadi bingung juga, kenapa SK ini begitu cepat dan dadakan. Padahal saya sendiri menjadi ketua, tidak pernah dipanggil oleh KADIN Provinsi, tidak pernah diklarifikasi oleh KADIN Provinsi,” bebernya.

Point-point kenapa SK itu keluar, salah satunya adalah tidak aktifnya KADIN Kota Tangerang Selatan dari tanggal 1 Agustus 2024 sampai hari ini.

“Nah saya bingung juga, karena dari 1 Agustus 2024 sampai hari ini berjalan, kantor dijadikan tempat berkumpulnya para pengusaha, pemerintahan, ataupun sektor usaha, disitu ada Pak Syafrinal, ada Pak Haji Gentong, ada pegawai juga,” terang Hence, sembari memperlihatkan lembar data.

Bagi dia, mengartikan point 1 yang ada di SK, itu semua tidak benar dengan adanya bukti-bukti di atas,

Kemudian masuk point 2 berbunyi, adanya keluhan dari anngota-anggota KADIN. “Anggota-anggota KADIN yang mana nih, saya juga ngga tahu, dan juga keluhan dari yang namanya Forum Komunikasi Anggota Kota Tangerang Selatan, saya juga ngga tahu, ini forum apa,” katanya.

Disini Hence mengartikan, kalau ada keluhan dari anggota-anggota KADIN, harusnya berbicara dulu dengannya sebagai ketua, sebelum melakukan langkah-langkah yang lebih ke atas (provinsi).

“Nah, point ke-II ini khan juga sudah terbantah. Anggota KADIN yang mana saya juga ngga tahu, terus Forum Komunikasi Anggota Kota Tangerang Selatan, saya juga ngga tahu, forum apa, kog dijadikan dasar SK caretaker ini,” ucapnya.

Lalu masuk point ke-III, katanya ada laporan berdasarkan Tim Verifikasi KADIN Banten, hasil temuan dengan Dewan Pengurus KADIN Kota Tangerang Selatan dan Forum Komunikasi Anggota KADIN Kota Tangerang Selatan.

“Nah, saya juga ngga mengerti, apakah ada Tim Verifikasi ini. Ngga ditemui oleh Tim Verifikasi ini, karena menurut saya, baiknya, kalaupun ada Tim Verifikasi, tentunya semua Ketua, Wakil Ketua itu khan harus dipanggil Tim Verifikasi ini untuk mencari tahu kejadian yang sebenarnya,” katanya.

Harapnya, Tim Verifikasi ini sebelum-sebelumnya bertemu atau memanggilnya, agar terang benderang, tidak mendengar dari salah satu sisi, yang akhirnya begini. Hence anggap, ketiga point-point tersebut, tidak dilakukan dengan administrasi yang benar.

“Mudah-mudahan penjelasan saya ini bisa menjawab KADIN Povinsi Banten, teman-teman di KADIN Tangerang Selatan, dan juga teman-teman di KADIN Indonesia,” ujarnya.

Ia mengaku, hanya meluruskan bahwa organisasi ini harus dijalankan dengan benar. “Saya tidak ada ambisi, tapi kalau ada tugas organisasi tidak benar, saya dan tentu semua untuk melakukan perubahan-perubahan untuk menjadi lebih baik dan benar,” tandasnya.(SG)***