Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Siswa baru yang masuk melalui jalur ‘siluman’ atau titipan ke SMAN 9 Tangerang Selatan (Tangsel), harus membayar sejumlah uang dengan besaran variatif. Uang itu disetor ke perantara dari luar sekolah untuk melicinkan komunikasi dengan pihak internal sekolah.
Lalu berapa besaran uang titipan itu? salah satu orang tua siswa baru menyebut dia merogoh kocek hingga Rp12 juta. Namun tak semua uang ditelan perantara, sebagian uang turut diserahkan pula ke salah satu oknum sekolah.
“Awalnya minta Rp15 (juta), tapi tawar-tawaran dan jadinya cuman Rp12 (juta). Itu nanti kata dia (perantara), uangnya dibagi juga buat ke dalem,” ujar M, ditulis Minggu (23/7/2023).
Perputaran uang melalui jalur titipan ini cukup menggiurkan, bagi perantara maupun oknum sekolah yang terlibat. Namun tak banyak orang yang berperan sebagai perantara, sebab oknum sekolah hanya mau menerima siswa titipan melalui pihak yang dikenal dekat.
Tiap tahun, praktik ‘titip-menitip’ siswa jalur gelap terus berjalan. Mereka yang terlibat tak pernah kapok karena tergiur keuntungan besar. Jika 1 siswa bisa mengantongi uang Rp10 jutaan, maka bayangkan jika lebih dari 1 siswa. Dompet tebal sudah pasti mengiringi wajah sumringah mereka selama PPDB.
Jalur titipan di SMAN 9 tahun ini cukup senyap dari sorotan, padahal jika menelusuri tahun-tahun sebelumnya selalu ada saja kejanggalan yang berhasil diungkap melalui pemberitaan. Meskipun kabar berita itu tak bertahan lama, terbit lalu tenggelam tanpa penjelasan.
Dibalik dompet-dompet tebal pemain jalur titipan di SMAN 9, terdapat seorang calon siswi berinisial LA yang menjalani hari dengan tangis. Dia gagal lolos saat menempuh jalur masuk melalui zonasi. Orang tuanya tak bisa berbuat banyak, karena tak sanggup jika harus merogoh kocek dalam untuk masuk sekolah swasta.
“Kemarin udah coba jalur zonasi, tapi nggak dapet,” tutur LA di kediamannya, Kampung Cilalung, Ciputat.
Pihak SMAN 9 enggan memberikan penjelasan saat ditanya praktik jalur siswa titipan. Panitia pelaksana maupun Humas sekolah tak memberikan jawaban saat beberapa kali dihubungi.(bli/sg)