JC Studio Berikan Kado Tangsel Setelah patenkan Tarian Rampak Barong

Megapolitan169 Dilihat

Bisnismetro.id, TANGERANG SELATAN- Sanggar tari JC Studio meresmikan salah satu tarian yang bernama Rampak Barong yang akan didedikasikan sebagai kekayaan intelektual Tangerang Selatan.

Dibuat oleh guru tari di sanggar tersebut, tarian Rampak Barong kini tercatat dalam surat pencatatan ciptaan di kementrian hukum dan hak asasi manusia pada tanggal 25 September 2023 lalu.

Dihadapan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan dan juga perwakilan dinas pariwisata, Adam Glen, adik dari Jane Chrsidianty Owner sanggar tari JC Studio, mengatakan tujuan mematenkan karya tersebut lantaran kepeduliannya terhadap budaya dan parawisata Tangerang Selatan (Tangsel).

“Iya, tercatat nama penciptanya itu Hermawan Suji. Dia merupakan komposer musik di sanggar kami. Lalu, kami melanjutkan kekayaan intelektual tersebut yang kelak akan menjadi tarian asli Kota Tangsel,” tegas Adam, kemarin (13/10/2023)

Ia juga mengatakan, tarian Rampak Barong Kota Tangerang Selatan tersebut telah mewakili budaya dari tiga (3) etnis, yakni Betawi, Sunda dan Tionghoa.

“Tangsel ini menurut penciptanya memiliki tiga (3) etnis terbanyak. Diantaranya Sunda, karena kita bagian dari Provinsi Banten. Betawi, etnis yang dominan karena berdekatan dengan Jakarta. Kemudian Tionghoa,” terangnya

Sementara, Deden Deni, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan turut mengapresiasi kegiatan di JC Studio yang beralamat di jalan Ciater raya No.99, Ciater, Serpong, Tangerang Selatan. Menurutnya, para seniman tari merupakan penguat budaya Tangsel.

“Ya saya cukup mengapresiasi, kedepan seniman tari ini akan kita libatkan mengisi di ruang publik. Karena kebutuhan mereka hanya pengakuan. Tidak hanya sanggar, komunitas komunitas juga kita libatkan,” jelas Deden

Dikatakannya, Rampak Barong Tangsel ini harus diperkenalkan kepada masyarakat Tangsel sebagai kekayaan budaya lokal. Menurutnya, kedepan budaya luar akan gencar masuk ke Indonesia.

“Iya. Kita akan berikan tempat untuk seniman tari berekspresi. Dan ini harusdi perkenalkan kepada masyarakat sebagai kekuatan budaya lokal. Ada hikmahnya saya kesini. Dan rampak barong ini sudah di patenkan,” ujarnya

Sementara itu Haduji, guru tari, sekaligus pencipta koreo (gerakan), musik dan lagu dengan durasi 6‐7 menit menjelaskan asal gerakan tersebut sudah diajarkan kepada muridnya sejak tahun 2021 lalu.

“Kami sudah membuatnya tahun 2021. Kemudian baru ini kita patenkan. Saya lahir disini, saya dulu di kampung utan. Menganalisa, ada 3 suku terbesar di Tangsel ini. Pertama Sunda, Betawi dan Tionghoa. Makanya, gerakannya itu mewakili semuanya. Tahun 2021 sudah ajarkan disini, tapi belum berani di pentaskan di luar. Khawatir di jiplak, ini kan tarian Tangsel,” ucap pria yang akrab di sapa kak Aji.

Ketika ditanya wartawan terkait penamaan rampak barong, ia menjelaskan, nama yang di ambil tersebut. Menurutnya, rampak ini di ambil dari kebersamaan.

“Rampak itu memiliki arti rempug atau guyub atau bersama-sama. Dan barong itu merepresentasikan kepala singa. Rampak bareng. Karena pada jaman dahulu Tangsel itu masih banyak binatang buas. Kemudian masyarakatnya punya tempat yang namanya Liong. Itu mereka tinggal disana, sembunyi pada era penjajahan,” ucap pria yang pernah menjuarai festival tari dunia di Perancis.(***)