Kangkung Tumbuh Subur di Lahan Ketahanan Pangan Korem, Siap Panen Tiga Kali

Bisnismetro.id, Meulaboh, 28 Juli 2025 — Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional sebagaimana diinstruksikan oleh pimpinan TNI, Korem 012/TU terus melakukan langkah konkret dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan seluas kurang lebih 40 hektar di kompleks Makorem 012/TU.

Lahan ini dikembangkan sebagai zona ketahanan pangan terpadu yang mencakup sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.

Salah satu komoditas hortikultura yang saat ini dibudidayakan adalah kangkung varietas Dampit, jenis kangkung berdaun sempit yang dikenal memiliki tekstur renyah, pertumbuhan tegak, serta potensi hasil panen yang tinggi.

Kangkung ini dapat dipanen dalam waktu 27 hari setelah tanam dan memungkinkan panen hingga tiga kali, menjadikannya pilihan ideal dalam program intensifikasi tanaman cepat saji.

Penanaman dilakukan menggunakan sistem bedengan, yang terbukti efektif dalam mencegah genangan air dan memaksimalkan penggunaan lahan. Prajurit TNI Korem 012/TU secara aktif mulai dari pengolahan media tanam, penyemaian, perawatan, hingga panen.

Menariknya, media tanam yang digunakan bukan sekadar tanah biasa, melainkan hasil olahan bahan organik ramah lingkungan seperti limbah kelapa sawit (solid), kotoran hewan (kohe), dan sekam jerami yang telah difermentasi selama satu minggu.

Pendekatan ini tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, tetapi juga mengoptimalkan pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan yang tersedia di sekitar wilayah Korem.

Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) Korem 012/TU Mayor Inf Sarasin Celianto, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan internal satuan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.

“Kami ingin menjadi contoh nyata bahwa dengan semangat gotong royong dan pengelolaan yang baik, kemandirian pangan bisa terwujud dari lingkungan kita sendiri,” ujarnya.

Melalui program ini, Korem 012/TU berharap dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketersediaan pangan lokal, memperkuat ketahanan gizi, serta mendorong pemanfaatan lahan tidur agar lebih produktif.(Red)***