Bisnismetro.id, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono bersama Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono hari ini secara resmi melepas keberangkatan Tim Ekspedisi Jala Citra 2 Banda tahun 2022 di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ekspedisi Jala Citra 2 2022 “Banda” merupakan suatu kegiatan penelitian kelautan dengan tema “Mengungkap keberadaan fitur bawah taut dan massa air purba Serta karakteristik akustik bawah air di perairan Laut Banda sebagai wilayah pertahanan maritim’”.
Kasal Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, penelitian yang dilakukan Tim Ekspedisi Jala Citra 2 Banda merupakan tindaklanjut dari penelitian yang dilakukan oleh Tim Ekspedisi Jala Citra I Aurora yang telah dilakukan pada tahun 2021 lalu terkait dengan keberadaan Gunung Berapi di bawah Laut Halmahera yang tertera pada peta peninggalan Belanda pada tahun 1949.
“Jadi yang lalu itu melaksanakan surveinya di sebelah utara daerah Laut Halmahera waktu itu. Dan ini (ekspedisi Jala Citra 2 Banda) nantinya akan kita lanjutkan di sebelah selatannya, selatannya yang di sebelah gunung berapi tersebut,” kata Kasal Laksamana TNI Yudo Margono usai melepas Tim Ekspedisi Jala Citra 2 Banda di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (16/6/2022).
Lebih jauh Kasal menambahkan, penelitian fenomena alam bawah laut yang dilakukan Pusat Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) bersama para peneliti dari Kementerian/Lembaga, serta akademisi dari beberapa Perguruan Tinggi itu, ekspedisi dilaksanakan selama kurang lebih 60 hari, terbagi menjadi dua etape dengan fokus penelitian bidang hidrografi dan geofisika pada etape satu, dan oseanografi serta meteorologi pada etape dua dengan menggunakan kapal survey KRI Rigel-933.
“Pemilihan Laut Banda sebagai area ekspedisi merupakan hasil pertimbangan berbagai aspek yang meliputi aspek geologi, aspek hidrografi, aspek oseanografi, aspek geofisika, aspek mitigasi bencana, dan aspek militer,” ujarnya.
Yudo juga menjelaskan, ekspedisi Jala Citra 2 Banda itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Hidrografi Dunia tahun 2022 dan bentuk partisipasi Pushidrosal TNI Angkatan Laut dalam agenda PBB Decade of Ocean Science for Sustainable Development 2021-2030.
“Memang wilayah laut yang kita survei ini memang tidak sempit, sangat luas sekali sehingga membutuhkan waktu yang agak lama dan perlu juga survei yang lebih mendetail lagi, karena kemarin 2 bukan saya kira dengan luasnya cakupan wilayah itu, juga masih mencari tempatnya nah sekarang sudah ketemu yang pertama. Jadi tinggal menindaklanjuti dan memantapkan dari hasil yang pertama dulu,” katanya.
Untuk diketahui, pada ekspedisi Jala Citra I tahun 2021 lalu, Pushidrosal TNI Angkatan Laut telah berhasil menemukan delapan fitur bawah laut di bawah Laut Halmahera dan Laut Banda, salah satunya adalah Gunung Laut (Seamount) yang diberinama Gapuro Sagoro oleh TNI Angkatan Laut.
Adapun peneliti yang ikut dalam ekspedisi Jala Citra 2 Banda tahun ini terdiri dari Pushidrosal TNI AL, Kementerian ESDM, Kementerian KKP, BRIN, BIG dan BMKG. Sementara itu, sejumlah Perguruan Tinggi yang ikut mendukung dalam ekspedisi kali ini terdiri dari ITB, IPB, UGM, UHT, Unpatti, Undip, Unpad, Unbabel, Unsri, dan STTAL.
“Ekspedisi ini juga didukung oleh industri survey nasional yang diwakili oleh Hydronav dan Geotronix,” pungkasnya. (Yuni)