Bisnismetro.id, JAKARTA – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo meresmikan Monumen A-4 Skyhawk “Swa Bhuwana Paksa” di Taman Seno, Tebet, Jakarta, bersama perwakilan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA didampingi oleh Sekertaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Joko Agus Setiono, Monumen Pesawat A4 Skyhawk “Swa Bhuwana Paksa” resmi sudah menjadi bagian sejarah di Tebet Jaksel.
Dalam peresmian yang turut dihadiri mantan penerbang Kasau ke 19 Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia. Kasau ke 20 Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatnadan, para senior dan para sesepuh penerbang, Teknisi dan Pendukung Pesawat A4 Skyhawk. Ketua umum PIA Ardya Garini, Penjabat Gubernur DKI Jakarta yang diwakili oleh Sekda DKI Jakarta, Porkopinda Wilayah DKI Jakarta, Kapolda Metro, Kapolres Jaksel, serta para pejabat TNI AU.
“Dengan mengucap Bismillahirahmanirahim, pada hari ini Selasa, 24 Oktober 2023 pukul 09.50 WIB, Monumen Pesawat A-4 Skyhawk dengan ini saya nyatakan diresmikan,” kata Marsekal Fadjar dilansir Tim Redaksi bisnismetro.id, Selasa(24/10/23).
Kemudian, KSAU bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono, naik ke atas pelataran taman dan membuka kain yang semula menutup pesawat A-4 Skyhawk.
Dalam sambutannya, KSAU menyatakan secara pribadi punya riwayat sebagai penerbang A-4 Skyhawk, sehingga adanya Monumen “Swa Bhuwana Paksa” di Taman Seno, Tebet, itu menjadi kebanggaan.
Pembangunan ini merupakan wujud penghargaan kepada para penerbang Pesawat A4 Skyhawk, sekaligus sebagai pewarisan nilai -nilai sejarah, serta sebagai upaya pembinaan potensi dirgantara, dalam rangka meningkatkan rasa bangga akan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AU yang hadir ditengah – tengah masyarakat,” ucap Fajar
“Dengan latar belakang pengalaman dan pengabdian saya sebagai penerbang A-4 Skyhawk, tentunya saya juga merasa bangga dan bersyukur karena pada acara peresmian ini dihadiri senior dan sesepuh penerbang dan awak pesawat A-4 Skyhawk di zamannya. Momen ini juga kesempatan yang baik sebagai sarana silaturahmi di antara keluarga besar awak pesawat A-4 Skyhawk,” kata Kasau.
KSAU mengenang momen saat dia bertugas menerbangkan pesawat A-4 Skyhawk di Skadron Udara 11 dengan callsign “Thunder 107”.
Dia melanjutkan pesawat tempur A-4 Skyhawk, yang digunakan selama kurang lebih 24 tahun, turut berperan dalam sejumlah operasi penting, di antaranya Operasi Sriti Samber (November 1987), Operasi Seroja (1980–1999), Operasi Oscar (1991–1992).
Kemudian Operasi Rencong Terbang (1991–1995), Operasi Halau, Operasi Badar, Operasi Jalak Sakti, dan Operasi Sikatan Daya.
Pesawat tempur latih itu juga menjalani serangkaian latihan, yaitu Latihan Elang Seberang bersama Angkatan Udara Selandia Baru, Latihan Elang Ausindo, Elang Thainesia, Elang Malindo, dan Elang Indopura.
“A-4 Skyhawk mengukir tinta emas selama 24 tahun pengabdiannya dalam menjaga kedaulatan negara di udara. Lebih dari itu, pesawat A-4 Skyhawk dan prajurit yang mengawakinya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bangsa Indonesia,” kata Fadjar Prasetyo.
KSAU pun berharap, monumen itu yang diberi nama “Swa Bhuwana Paksa” — yang diartikan secara literal sebagai “Sayap Pelindung Tanah Air — dapat menjadi pelajaran sejarah bagi generasi muda dan masyarakat sekitar yang berkunjung ke Taman Seno, Tebet.
“Dengan lokasi monumen yang saya nilai sangat strategis, kami berharap masyarakat Indonesia dapat mengenal lebih dekat tentang sejarah kemajuan pesawat A-4 Skyhawk sebagai kekuatan inti TNI AU di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Lanud Sultan Hasanuddin, dan Lanud Roesmin Nurjadin.
Lebih dari itu, kisah dan sejarah pengabdian punggawa A-4 Skyhawk patut menjadi role model bagi generasi muda Angkatan Udara untuk senantiasa bekerja tanpa pamrih dalam setiap pengabdian dan pelaksanaan tugasnya demi tegaknya kedaulatan negara di udara,” kata Marsekal Fadjar.
Pesawat A-4 Skyhawk dengan nomor ekor TT-0419 di Tebet menambah daftar pesawat A-4 Skyhawk TNI AU yang diabadikan menjadi monumen.
Beberapa unit pesawat A-4 Skyhawk juga ada yang diabadikan sebagai monumen di Makassar, Kendari, Subang, Pekanbaru, Majalengka, Blora, kemudian ada yang menjadi koleksi Museum Satria Mandala, Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.
Selain itu Kasau juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Pejabat Gubernur DKI Jakarta beserta segenap jajaran Pemda DKI, kepada Pangkoopsud I, serta kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan monumen ini.
“Saya optimis upaya bersama ini akan memberikan kontribusi yang positif bagi generasi bangsa Indonesia khususnya untuk masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya,” ungkapnya.(***)