Pangdam Zamroni Cek Penanganan Dampak Erupsi Lewotobi & kesiapan Pam VVIP Kunker Wapres RI ke Flotim

Flores Timur – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si., menyambut kedatangan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto, S.E., M.Si., di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (13/11/2024). Kunker ini dalam rangka meninjau dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta kesiapan Pam VVIP kedatangan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka di wilayah tersebut.

 

Didampingi Pangdam Zamroni, rombongan Panglima TNI kembali take off dan tiba di Bandara Gewayantana, Larantuka. Kemudian melanjutkan perjalanan darat ke lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur. Turut dalam rombongan Menteri PKP RI Maruar Sirait dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M.

 

Sesampainya di Desa Lewolaga, Panglima TNI dan rombongan langsung memantau posko pengungsian, meninjau dapur lapangan, serta berinteraksi dengan para pengungsi guna memastikan keadaan mereka. Kemudian kunjungan berlanjut ke Desa Kobasoma, untuk meninjau tenda-tenda pengungsi dan berdialog dengan masyarakat terdampak. Selain itu, Panglima TNI juga menginspeksi kerusakan akibat bencana guna memastikan langkah penanganan lebih lanjut.

 

Dalam keterangan persnya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, S.E., M.M., menyampaikan bahwa kunjungan Panglima TNI ke NTT ini mencerminkan kepedulian tinggi jajaran TNI terhadap situasi kebencanaan di wilayah tersebut. Menurutnya, TNI akan terus mengerahkan segala sumber daya yang diperlukan untuk mendukung penanganan dan pemulihan di daerah terdampak erupsi Gunung Lewotobi.

 

”TNI memegang peran krusial dalam penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di wilayah Flores Timur ini. Melalui dukungan langsung dari Panglima TNI dan koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI bergerak cepat mengerahkan sumber daya untuk memastikan keselamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi, seperti dengan menggelar dapur lapangan, tenda pengungsian, dan kebutuhan logistik lainnya,” ungkap Kapendam.

 

Lebih lanjut disampaikannya, bahwa bencana ini telah menimbulkan dampak besar bagi masyarakat, terutama kerusakan infrastruktur, lahan pertanian, ruang udara yang tertutup abu vulkanik dan rumah yang harus ditinggalkan sementara bagi para pengungsi. Kondisi masyarakat terdampak bencana terbilang memprihatinkan, dengan banyaknya warga yang kehilangan sumber mata pencaharian dan membutuhkan bantuan mendesak.

 

“Kami bekerja sama dengan BNPB, instansi terkait dan berbagai elemen masyarakat, berkomitmen untuk melakukan penanganan menyeluruh guna meringankan beban korban terdampak serta memulihkan situasi dan keamanan di daerah tersebut. Selain pemantauan langsung, kunjungan Panglima TNI ini bertujuan untuk memastikan koordinasi antara TNI dan pihak pemerintah daerah berjalan dengan baik dalam upaya tanggap darurat dan bantuan logistik termasuk penanganan trauma healing pasca bencana,” demikian tegasnya. (Pendam IX/Udy)