Panglima TNI Beri Pengarahan Kepada Personel Purna Tugas Latma Purkota Gelombang I Yordania dan Belarusia

Jakarta – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan pengarahan kepada personel purna tugas kontingen Latihan Bersama (Latma) Pertempuran Kota (Purkota) TNI gelombang I yang baru saja menyelesaikan latihan bersama Angkatan Bersenjata Yordania dan Belarusia, bertempat di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (8/9/2025).

 

Di hadapan para prajurit, Panglima TNI menyampaikan selamat datang kepada seluruh personel latihan dan mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan tugas latihan yang dilaksanakan dengan penuh dedikasi, disiplin, profesionalisme dan loyalitas tinggi.

 

Dalam arahannya, Panglima TNI menegaskan bahwa Latihan Purkota merupakan bagian dari upaya TNI untuk meningkatkan kemampuan operasi militer di wilayah perkotaan sekaligus menguji kesiapan pasukan dalam menghadapi dinamika ancaman yang kompleks.

 

“Tujuan Latma selain untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI, meningkatkan kerja sama Internasional antara TNI dengan Angkatan Bersenjata negara lain, meningkatkan diplomasi Indonesia di bidang militer dan menunjukkan eksistensi TNI dalam hubungan Militer Internasional.  Oleh karena itu, Latma Purkota Belarusia dan Latma Purkota Yordania akan terus dilanjutkan sebagai wujud nyata diplomasi militer dan langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI,”

 

Jenderal TNI Agus Subiyanto juga berpesan agar seluruh prajurit memanfaatkan hasil latihan untuk kemajuan satuan dan TNI. “Kalian akan menjadi kader pelatih, diharapkan dapat mentransfer kemampuan yang diperoleh kepada prajurit di satuan. Jadikan latihan ini sebagai sarana untuk mengasah keterampilan, memperkuat soliditas, dan menjaga semangat juang,” tutupnya.

 

Latihan Purkota tahun ini melibatkan pasukan dari tiga matra TNI dengan skenario operasi gabungan di kawasan perkotaan. Latihan ini menguji interoperabilitas pasukan, penggunaan teknologi tempur, serta strategi penanggulangan ancaman dalam konteks perang modern. Selain itu, latihan ini juga menjadi pengalaman dan bekal berharga dalam meningkatkan kemampuan sekaligus memperluas wawasan prajurit terhadap standar latihan internasional.