Bisnismetro.id, PAMANUKAN SUBANG – Puluhan Anggota Perhimpunan Mahasiswa Bandung melakukan penanaman 1000 bibit mangrove jenis Rhizophora Mucronata & Stylosa , di KTH Pondok Putri Dusun krajan RT 03/01 Desa Legonwetan Kec. Legonkulon Pamanukan Kab. Subang Jawa Barat, Minggu (3/9/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-78, juga sebagai salah satu bentuk realisasi program Panitia Pembimbing Anggota Perhimpunan Mahasiswa Bandung dalam melakukan tindakan nyata dalam melakukan rehabilitasi lahan kritis.
Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan memiliki 100 ribu kilometer memiliki ancaman erosi dan abrasi yang terjadi akibat dari rusaknya hutan mangrove yang di pantai. Apalagi meningginya air di lautan sangat berbahaya bila tidak ditahan oleh keberadaan mangrove. Tak hanya itu, mangrove pun punya dampak besar terhadap biota laut.
“Penanaman pohon mangrove di wilayah tersebut bertujuan untuk merestorasi rusaknya kawasan pesisir Pantai di Pamanukan Kabupaten Subang yang diakibatkan abrasi,” ujar Ketua PPA PMB 2023, Adolf Runturambi
Perhimpunan Mahasiswa Bandung, merupakan organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di Bandung tersebut melibatkan lebih dari 50 Anggota dalam kegiatan tersebut.
“Semoga melalui aksi tanam 1.000 pohon mangrove atau bakau ini bisa mengurangi resiko bencana akibat abrasi di pesisir pantai dan berorientasi pada perbaikan fungsi ekosistem dan upaya pelestarian hutan mangrove” katanya.
Menurut Ketua Senat Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB) Ary Setiawan, ini bukan kali pertama PMB terlibat dalam pelestarian lingkungan. PMB sudah secara aktif berkomitmen untuk terlibat langsung dalam pelestarian lingkungan.
“Sebagai Organisasi Mahasiswa yang memiliki 3 Asaz yaitu, Kemahasiswaan, Kenasionalan dan Kemasyarakatan, PMB akan terus berkomitmen untuk berperan aktif dan terlibat langsung dalam melestarikan lingkungan. Komitmen tersebut dibuktikan dengan keterlibatan PMB dalam kegiatan pelestarian lingkungan salah satunya penanaman mangrove di Subang ini,” papar Ary, Minggu (3/9/2023).
Sesuai dengan filosofi PMB, kata dia, yaitu merealisasikan asaz kemasyarakatan dalam kehidupan nyata, kegiatan ini memiliki makna bahwa kehadiran PMB memiliki peran untuk memperbaiki kualitas kehidupan melalui perbaikan dan pelestarian lingkungan.
Sedangkan Ketua KLP Pondok Putri Wahyudin mengatakan, sangat bangga dengan kegiatan penanaman mangrove ini, dengan melibatkan lebih dari 50 anggota PMB. Hal itu sebagai bentuk upaya secara aktif dan menciptakan kaderisasi yang positif kontribusi PMB dalam Gerakan Tanam dan pelihara pohon di lahan kritis di wilayah sekabupaten/kota di Jawa Barat sebanyak 1000 bibit pohon.
”Hari ini kita akan melakukan dua kegiatan sekaligus, yaitu penanaman mangrove dan kunjungan ke lokasi konservatif bibit dan budidaya kepiting mangrove. Dua kegiatan tersebut untuk memperingati hari Kemerdekaan RI ke-78,” kata Wahyudin
Menurut Wahyudin, pihaknya sangat mengapresiasi dan bangga dengan hadirnya generasi muda kita, yang sangat berkomitmen untuk mendukung pelestarian lingkungan. Yakni, dengan melibatkan langsung lebih dari 50 anggota Perhimpunan Mahasiswa Bandung.
Sementara itu, Lasmawati, S.E., M.M. Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Purwakarta yang diwakili oleh Tedi Sutedi Kepala Sub Bag Tata Usaha Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 2, dirinya sangat bangga dan berterima kasih kepada PMB atas kegiatan yang dilakukan. Menurut Tedi penanaman Mangrove bertujuan agar tanaman ini bisa terus tumbuh menjadi hutan sehingga bisa berperan dalam menjaga garis pantai Pondok Putri agar tetap stabil.
Dengan di tanaminya mangrove akan memberikan dampak secara fisik, biologis dan sosial ekonomi bagi warga sekitar.
“Secara fisik, akan menjaga garis pantai dari erosi dan intrusi laut, menahan lumpur, pengendali banjir serta mengurangi resiko terjadinya tsunami,” ujar Tedi.
Secara biologis bisa menjadi tempat bagi habitat laut untuk berkembang biak seperti ikan, kepiting maupun sarang bagi burung-burung laut serta menghasilkan oksigen dan penyerap CO2.
“Sedangkan secara sosial ekonomi, dengan adanya hutan mangrove akan menjadikan ladang ekonomi karena hutan mangrove bisa menghasilkan berbagai bahan olahan yang mempunyai nilai ekonomi seperti buahnya, menjadikan tempat wisata maupun sebagai tempat penelitian,” jelasnya.
“Harapannya semakin banyak masyarakat yang sadar atas keberlanjutan penanaman Mangrove di lahan-lahan kritis khususnya di wilayah Jawa Barat ini, sehingga kedepannya bisa meminimalisir bencana ROB atau Abrasi yang banyak merugikan masyarakat wilayah pesisir, ” ungkap Tedi.
Diwaktu yang sama Kapolsek Legonkulon Iptu Suharyadi, SH., juga sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pihak PMB dalam upaya melakukan penghijauan guna mencegah abrasi.
”Saya merasa bangga sekali dengan Mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB), di Legon Kulon ini status abrasinya sangat tinggi. Sehingga dengan adanya kegiatan ini sangat membantu kami karena akan menghalangi abrasi. Mari kita sama-sama berkolaborasi dalam pelestarian lingkungan dan menjaga alam kita, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada PMB,” katanya.
Sementara, Kepala Desa Legonwetan Taripah, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Khususnya PMB, karena telah peduli dan terlibat langsung dengan kegiatan ini di wilayahnya.
”Ini merupakan sebuah agenda besar, keterlibatan semua pihak tentunya sangat membantu adanya kegiatan ini. Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI , dukungan yang luar biasa dari PMB, terkait dengan rehabilitasi pesisir kita. Kami dari warga Desa Legonwetan menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan ini, dan depannya kita tetap menjalin kolaborasi, selain program penanaman pihaknya sangat berharap ada dari pihak swasta ataupun pemerintah yang bisa menyalurkan bantuan sosial buat warga desa kami karena seringnya tempat tinggal kami yang terdampak bencana ROB atau Abrasi ini,” harap Taripah
Dalam kegiatan ini, PMB juga berkolaborasi dengan kelompok-kelompok tani masyarakat lokal yang menjadi Bapak Asuh Mangrove bertugas secara swadaya merawat secara berkelanjutan tanaman mangrove. Tujuan dari kegiatan ini adalah bentuk partisipasi dalam proses revegetasi lahan kritis kawasan hutan mangrove yang berada di pesisir utara Kabupaten Subang melalui kegiatan pelestarian lingkungan hidup dan laut yang melibatkan mahasiswa di PMB.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh BKPH Pamanukan Angwar Asaper, Ketua LMDH Karya Wana Bhakti Legonwetan Eep didi somantri, Kepala desa Legonwetan Ibu Taripah, Camat Legonkulon Bp.Rd.Dinar Wardinal Api. MM., Kapolsek Legonkulon Ipda Suharyadi SH, Danramil 0509 Pamanukan Kapten Inf.saefi, Kepala Sub Bag Tata Usaha Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 2 Tedi Sutedi Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Purwarkata, KLP/Perhutani, Pemdes, Babinsa AD, Babinkamtibmas Polri.(yd)***