Bisnismetro.id, JAKARTA — “Buku “Sea Power Indonesia di Era Indo Pasifik” merupakan langkah maju yang signifikan untuk memperkaya referensi dan pengetahuan, baik bagi akademisi, praktisi kemaritiman, maupun bagi TNI AL itu sendiri. Buku ini akan memberikan wawasan yang berharga, membuka pemikiran baru, dan membantu kita memahami lebih dalam tentang bagaimana mengoptimalkan kekuatan laut kita untuk kepentingan nasional dan regional”.
Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali saat memberikan sambutan pada acara Launching Buku “Sea Power Indonesia di Era Indo Pasifik” karya Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio bertempat di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat. Selasa (06/08).
Dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. sebagai keynote speech dan Kasal dari masa ke masa, buku ini mengupas tentang dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan Indo Pasifik yang terus berkembang dan menjadi salah satu episentrum percaturan politik dunia. Transformasi dari sebutan “Asia Pasifik” bergeser menjadi “Indo Pasifik” mencerminkan dinamika lanskap strategis global, sekaligus mengokohkan arti penting Indonesia sebagai penghubung Samudra Pasifik dan Samudra Hindia di dalam percaturan dunia.
Menkomarves dalam keynote speech menyampaikan sangat optimis dalam kemajuan perkembangan Indonesia akan semakin cepat dan mengucapkan selamat kepada Laksamana Purn Marsetio yang telah menuangkan pikiran-pikiran dalam bukunya.
Menkomarves menerangkan bahwa bersama Menteri Keuangan akan mengumumkan seluruh pelabuhan sudah terkoneksi dengan AI dan pada Bulan September mendatang akan launching Government Technology yang akan menurunkan tingkat korupsi dengan cukup signifikan.
“Tidak banyak diketahui oleh masyarakat bahwa seluruh pelabuhan di Indonesia sudah menggunakan digitalisasi”, ujar Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.
Sementara itu Kasal menjelaskan bahwa Laksamana Marsetio adalah salah satu pemikir terbaik dalam bidang kemaritiman yang pernah dimiliki oleh TNI AL. Pemikirannya yang mendalam dan perspektifnya yang luas telah memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi pemahaman dan implementasi sea power di Indonesia.
“Saya mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama memanfaatkan buku ini sebagai sumber referensi dan inspirasi dalam upaya kita memperkuat posisi indonesia di era Indo Pasifik yang penuh tantangan ini. Saya yakin, karya ini akan menjadi landasan penting bagi pengembangan strategi kemaritiman dan pertahanan Indonesia di masa depan menuju Indonesia Emas 2045”, pungkas Kasal.
Menutup acara tersebut, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio menyampaikan ke depannya tentang sea power yaitu potensi-potensi unsur darat, laut dan udara yang nantinya dapat dikolaborasikan. “Pada intinya kemegahan, kebesaran, keperkasaan, darat, laut, udara akan sangat menentukan bagaimana kita bisa mengolah sea power Indonesia untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia”, tutup Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio.
Pada Launching Buku “Sea Power Indonesia di Era Indo Pasifik” menghadirkan tiga panelis antara lain Rektor Unjani yang merupakan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Prof. Dr. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D., Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia Prof. Angel Damayanti, S.IP., M.Si., M.Sc., Ph.D., dan Kababinkum TNI Laksamana Muda TNI Kresno Buntoro, S.H., LL.M., Ph.D, serta bertindak selaku moderator yaitu Indonesia Ocean Juctice Initiative Grace Gabriella Binowo, S.H.(BM/YD)***