Picu Banjir dan Ganggu Kenyamanan, Warga Pondok Kacang Timur Protes Kegiatan Sekolah Mutiara Harapan

Megapolitan88 Dilihat

Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Sejumlah kegiatan dan tindakan Yayasan Sekolah Mutiara Harapan diprotes warga permukiman.

Warga Rw 01, Pondok Kacang Timur (PKT), Pondok Aren, Kota Tangsel yang bertempat tinggal di sekitar sekolah itu mengungkapkan kekesalannya saat mediasi di Kantor Kelurahan, Jumat 27 September 2024, karena telah lama keluhan yang dirasakan warga tak kunjung digubris.

Kekesalan warga itu dipicu oleh sejumlah tindakan dan kegiatan yang dilakukan pihak sekolah, karena dinilai berdampak negatif bagi warga.

Agung, salah seorang warga RT 06 RW 01 PKT mengatakan, tindakan yang membuat warga komplain adalah penutupan bagian drainase secara sepihak oleh pihak Sekolah Mutiara Harapan

Penutupan drainase itu menghambat aliran air, sehingga membuat sejumlah rumah warga kebanjiran hingga 60 cm, saat hujan turun.

“Kami mempertanyakan soal penutupan bagian atas saluran air secara sepihak, apakah penutupan itu menyalahi aturan atau tidak, Karena menyebabkan banjir di RT 01 dan RT 06 banjirnya sampai 8 rumah kira-kira 60 cm setiap hujan deras, kalau di RT 03 banjir sampai 3-4 rumah” kata Agung usai mediasi.

Selain itu, warga juga mengeluhkan kegiatan olah raga futsal sekolah yang membuat tidak nyaman. Lapangan futsal yang hanya menggunakan pagar seng membuat warga merasa terganggu saat sepakan bola menghantam pagar tersebut.

Kemudian, kegiatan pembanguan gedung baru berlantai empat sebagai perluasan sekolah yang sedang dilakukan juga mengganggu warga karena dikerjakan hingga larut malam.

Bahkan, kata Agung, penambahan gedung baru itu juga disinyalir belum memiliki izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

“Kita juga mempertanyakan terkait izin membangunnya dan Amdal juga, karena ada informasi izinnya belum diurus,”tutup Agung.

Proses mediasi antara warga RW 01 dengan pihak Sekolah Mutiara Harapan belum mendapat kepastian dari pihak pimpinan yayasan sekolah. Warga pun mengultimatum pihak sekolah untuk memberikan jawaban dalam waktu tiga hari kedepan.

Lurah Pondok Kacang Timur, Murtado yang memimpin jalannya mediasi juga menegaskan kepada pihak Mutiara Harapan agar mencarikan solusi dari keluhan masyarakat.

Sebagai Pemerintah wilayah, Murtado juga akan melakukan pemeriksaan terkait kelengkapan administrasi, mulai dari perizinan, Amdal, Analisis Dampak Lalu Lintas (Amdal lalin) hingga peil banjir.

“Nah ini makanya masalah ini bisa ngembang kemana-mana, kan macetnya juga total di situ Amdalnya gimana, Andal lalinnya, peil banjirnya gimana atau PBGnya kita juga belum tahu. Maka dari itu nanti kita akan cek semua itu,” katanya.

“Yang saya minta pihak sekolah untuk mencari solusinya dari permintaan masyarakat,” Tegas Murtado.

Sementara, pihak sekolah Mutiara Harapan yang diwakili oleh Manajemen Operasional belum mau berkomentar dan langsung meninggalkan lokasi, saat ditemui pewarta usai medias. (sg)