Bisnismetro.id, TANGSEL – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan pada Rabu 3Juli2025 sore mengakibatkan tembok panel pembatas milik salah satu apartemen di Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Serpong, roboh dan menimpa permukiman warga di RT 03 RW 02.
Peristiwa tersebut sempat menggegerkan warga sekitar karena tembok beton setinggi beberapa meter itu menyebabkan kerusakan pada dua rumah dan tiga unit kos-kosan.
Menurut Ketua RT 03 RW 02, Heru, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu hujan turun sangat deras disertai angin kencang. Tak lama kemudian, suara gemuruh terdengar dari arah tembok panel pembatas apartemen. Tembok tersebut tak mampu menahan tekanan air dan akhirnya ambruk ke arah permukiman warga.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tapi salah satu istri warga yang rumahnya tertimpa tembok mengalami trauma, bahkan sempat terkena puing bata di bagian kakinya. Air juga sempat masuk ke dalam rumah hingga setinggi pinggang,” ujar Heru saat ditemui awak media di lokasi kejadian.
Heru menjelaskan bahwa saat tembok roboh, warga panik dan berteriak meminta pertolongan.
Warga sekitar pun segera membantu mengevakuasi korban dan membersihkan puing-puing reruntuhan. Tidak hanya rumah, tiga kamar kos yang berada di sekitar lokasi juga mengalami kerusakan cukup parah.
Pasca kejadian, pihak manajemen apartemen langsung turun tangan dan melakukan koordinasi dengan Kelurahan Lengkong Gudang Timur serta perangkat RT dan RW setempat.
“Sekitar pukul lima sore, setelah hujan mereda, pihak apartemen bersama kelurahan langsung datang ke lokasi. Mereka berjanji akan bertanggung jawab penuh untuk memperbaiki seluruh bangunan yang rusak, termasuk mengganti logistik warga yang ikut terdampak,” terang Heru.
Pihak Kelurahan juga disebut telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membantu proses penanganan dan pengajuan bantuan bencana.
Namun hingga saat ini, bantuan logistik berupa makanan dan kebutuhan pokok lainnya masih belum tersedia.
Sementara itu, para korban yang terdampak kini mengungsi secara mandiri. Salah satu keluarga korban menumpang di rumah anaknya yang berlokasi tidak jauh dari lokasi kejadian. Sebagian lainnya mengungsi ke kamar kos yang masih bisa digunakan.
“Untuk tempat pengungsian, korban sementara tinggal di rumah anaknya dan sebagian lagi di kos miliknya sendiri yang tidak rusak. Semua masih swadaya. Belum ada bantuan makanan atau logistik dari pihak luar,” imbuh Heru.
Pihak RT dan RW setempat juga mengimbau warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat agar untuk sementara tidak tinggal di dalam rumah demi alasan keselamatan.
Pemerintah Kelurahan dan manajemen apartemen masih terus melakukan peninjauan dan pendataan guna memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.(SG)***