Tingkatkan Kemampuan Fisik, Personel Koopsud I Laksanakan Tes Kesegaran Jasmani

TNI Polri201 Dilihat

Bisnismetro.id, JAKARTA – Guna meningkatkan kemampuan fisik personel Koopsud I, Pembinaan Jasmani Koopsud I menggelar Tes Kesegaran Jasmani (Samapta) yang berlangsung di Lapangan Galaxy Makoopsud I. Selasa (2 Juli 2024).

Tes Kesegaran Jasmani personel Koopsud I dilaksanakan 2 kali dalam setahun, dimana semester I dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni, sedangkan di semester II digelar pada bulan November sampai dengan Desember.

Menurut Kasi Binjas Kes Koopsud I Letkol Kes Petrus S., S.Pd., tes kesegaran jasmani bagi personel militer baik pria maupun wanita dengan melaksanakan tes Garjas A yaitu lari selama 12 menit, sedangkan Garjas B, antara militer pria dan wanita terdapat perbedaan materi. Bagi personel militer pria melaksanakan Garjas B1 yaitu Pull Up, B2 yaitu Sit Up, B3 Push Up serta B4 dengan melaksanakan Shuttle Run yaitu lari dengan jarak tempuh 10 meter kali 3 putaran. Secara keseluruhan setiap materi diambil waktu tercepat dari peserta, semakin cepat semakin tinggi penilaiannya.

Sedangkan militer wanita melaksanakan B1 berupa Chinning yaitu berupa kegiatan fisik yang melibatkan angkat tubuh dengan menggunakan kekuatan lengan dan punggung, B2 yaitu Sit Up, B3 modifikasi Push Up dan B4 Shuttle Run.

Lebih lanjut Letkol Kes Petrus menambahkan bahwa dengan dilaksanakannya tes Garjas A untuk bertujuan untuk mengetahui tingkas kesegaran aerobik, sedangkan Garjas B bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan anaerobik (kesamaptaan otot).

Tes Garjas selain dilaksanakan untuk personel militer, juga berlaku bagi personel Pegawai Negeri Sipil Koopsud I yaitu melakukan lari dengan jarak tempuh 2400 meter, sesuai dengan Permenhan nomor 2 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan tes kesegaran jasmani bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Pertahanan.

Sebelum melaksanakan tes Garjas, personel Koopsud I terlebih dahulu melakukan cek tensi darah dan dilanjutkan dengan pemanasan, hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal personel, sehingga dokter yang menangani bisa menyatakan aman atau tidaknya personel untuk mengikuti tes.(Red/BM)