Bisnis metro.id, BANDUNG – Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim, Kepala Staf Angkatan Udara periode 2002-2005 sekaligus Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia, hadir sebagai salah satu pembicara utama dalam acara Aerospace Innovation Summit 2025 yang diselenggarakan di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (12/4/2025).
Acara bergengsi ini menghadirkan sejumlah tokoh penerbangan, khususnya dalam bidang teknologi dirgantara. Wujud TNI AU yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis (AMPUH) tercermin melalui kontribusi nyata para pemimpin visioner seperti Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim dalam merumuskan strategi dan mendorong inovasi pertahanan udara nasional, sejalan dengan tekad Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M.
Dalam paparannya yang berjudul “Kedaulatan Udara dan Inovasi Teknologi Dirgantara sebagai Pilar Strategi Pertahanan Negara”, Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim menegaskan bahwa penguasaan teknologi aerospace merupakan salah satu syarat utama bagi kedaulatan nasional di era modern.
“Kedaulatan negara tidak cukup hanya di darat dan laut. Udara adalah dimensi strategis yang harus dikuasai. Inovasi di bidang dirgantara bukan hanya alat pertahanan, tetapi juga simbol kemandirian sebuah bangsa,” tegas Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim di hadapan para peserta.
Acara ini juga dihadiri oleh pembicara dari berbagai institusi industry penerbangan, antara lain perwakilan dari Airbus, Turkish Aerospace Industries (TAI), dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Mereka berbagi wawasan dan pengalaman dalam pengembangan sistem teknologi penerbangan mutakhir, termasuk pesawat tanpa awak, avionik generasi terbaru, serta kolaborasi riset global.
Selain kalangan industri, hadir pula Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tata Dirgantara, para dosen, dekan Fakultas Teknik Penerbangan, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai jurusan Teknik penerbangan. Dalam sambutannya, Prof Tata menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri untuk mempercepat kemajuan kedirgantaraan nasional.
“Summit ini menjadi titik temu strategis antara kampus, industri, dan pembuat kebijakan dalam membangun ekosistem aerospace Indonesia yang mandiri dan berdaya saing global,” ujar Prof Tata Dirgantara.
Aerospace Innovation Summit 2025 menandai komitmen ITB untuk terus berperan aktif sebagai pusat pengembangan ilmu dan teknologi dirgantara nasional. Diharapkan forum ini dapat memperkuat sinergi lintas sektor dan mempercepat lahirnya inovasi-inovasi strategis yang mendukung kedaulatan udara Indonesia.
Diakhir sesi acara Talkshow para pembicara menerima cinderamata dari ketua penyelenggara Aerospace Innovation Summit 2025 Institute Teknologi Bandung.
Pada kesempatan itu, Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim juga menyerahkan buku karyanya berjudul Keamanan Nasional dan Penerbangan kepada Rektor ITB Prof. Ir. Tata Cipta Dirgantara.(RED)***