Bisnis metro.id, JAKARTA – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, terus memperluas jejaring akademik dan pengabdian masyarakat di kancah internasional.
Dalam kunjungan ke Thailand, FEB Untirta kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian masyarakat di tingkat internasional.
Kali ini, tim dosen dan mahasiswa magister akuntansi Untirta melakukan kunjungan ke berbagai tempat salah satu nya ke Sekolah Songserm Wittaya foundation dengan tujuan memperkuat hubungan antarbangsa melalui kerja sama sosial dan pendidikan
Malaysia – ICO NUSA Nusantara School of Thought 2025 menggelar kegiatan 1st International Conference on Nusantara School of Thought Paper Submission and Review System salah satunya Thailand International Community Service (TICS), sebuah program pengabdian masyarakat berskala internasional yang diadakan di Songsermwittaya Islamic School.
Acara ini melibatkan peserta dari berbagai negara yang bekerja sama dalam kegiatan sosial, pendidikan, dan budaya untuk mendukung perkembangan komunitas setempat pada tanggal 5 hingga 6 Februari 2025.
Beberapa Mahasiswa dari jurusan Magister Akuntansi diantaranya Mutiara Fadhlina, Tanfika Radita Putri, Mona Selvia Sibuea, Alfina Sulistiani, Amiruddin, Adi Gilar Nugraha, Nurhasanah dan Frieska Dona Meila Apsari.
Kegiatan Thailand International Community Service (TICS) diadakan dengan tujuan utama membantu perkembangan sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa-siswi Songsermwittaya Islamic School.
Para peserta terlibat dalam berbagai aktivitas, seperti mengajar, renovasi fasilitas sekolah, serta berbagi pengalaman dan wawasan lintas budaya. Selain itu, mereka juga berkesempatan untuk mengenal lebih dalam kehidupan dan tradisi masyarakat Muslim di Thailand Selatan.
Kepala sekolah Songsermwittaya Islamic School, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas partisipasi para relawan yang telah memberikan kontribusi nyata bagi para siswa dan masyarakat sekitar.
Ia berharap program ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak pemuda dari berbagai negara yang ikut serta dalam kegiatan serupa.
Dalam beberapa tahun terakhir, TICS telah memberikan dampak signifikan bagi masyarakat setempat. Para sukarelawan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, seperti pembangunan infrastruktur dasar, pengajaran bahasa Inggris bagi anak-anak sekolah, hingga program pelestarian lingkungan. Selain itu, proyek kesehatan yang dilakukan juga membantu meningkatkan akses layanan medis bagi komunitas yang kurang terjangkau.
Tahun ini, salah satu sorotan utama dalam program ini adalah peluncuran Digital Learning Initiative, sebuah proyek yang bertujuan untuk memberikan akses kepada teknologi pendidikan bagi siswa di Songsermwittaya Islamic School.
Para relawan membantu dalam pengadaan perangkat elektronik, serta memberikan pelatihan bagi guru dan siswa dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pembelajaran yang lebih efektif.
Program ini disambut dengan antusias oleh para siswa yang kini dapat mengakses materi pembelajaran secara daring dan meningkatkan keterampilan digital mereka.
Seorang peserta, Amiruddin, mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti program ini. “Melalui TICS, saya mendapatkan kesempatan untuk membantu masyarakat sekaligus belajar tentang budaya Thailand yang kaya. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya,” ujarnya.
Serta Mahasiswa lain dari Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam wawancaranya, mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaannya dapat terlibat dalam program ini.
Ia menyatakan bahwa pengalaman ini sangat berharga karena tidak hanya memberikan kesempatan untuk membantu sesama, tetapi juga memperluas wawasan dan memahami keberagaman budaya.
Dengan berakhirnya kegiatan Thailand International Community Service di Songsermwittaya Islamic School, diharapkan hubungan yang telah terjalin antara para relawan internasional dan masyarakat lokal dapat terus berlanjut.
Program ini menjadi bukti bahwa kerja sama lintas budaya dan kepedulian terhadap pendidikan dapat memberikan dampak nyata bagi komunitas global.
Melalui semangat gotong royong dan kolaborasi internasional, acara ini tidak hanya membantu sekolah dan komunitas setempat, tetapi juga menginspirasi lebih banyak orang untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat di berbagai belahan dunia.(Red)***