PTDI Dan Collins Aerospace Menandatangani Perjanjian Untuk Memodernisasi Pesawat C-130H TNI AU Dengan Flight2 Digital Cockpit

Bisnismetro.id, JAKARTA – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Collins Aerospace hari ini mengumumkan kesepakatan untuk memodernisasi pesawat angkut militer C-130 TNI AU sebagai bagian dari rencana peluncuran Fase 2, dan sebelas pesawat C-130 akan ditingkatkan. Melayani sebagai kontraktor PTDI, Collins akan menyediakan solusi avionik after market Flight2™, yang memberikan solusi peningkatan CNS/ATM yang paling hemat biaya dan berisiko paling rendah.

“Modernisasi ke sistem Flight2™ memberi Angkatan Udara Indonesia serangkaian peralatan komunikasi, navigasi, dan pengawasan yang mengintegrasikan avionik generasi baru dengan sensor, radio, autopilot, dan sistem pesawat yang lama yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan misi, kata Martin Hoare, Direktur Pengembangan Bisnis Global, Avionik & Helikopter Militer.

Termasuk dalam peningkatan full glass cockpit dengan tampilan penerbangan utama baru yang memberikan kesamaan bagi banyak pengguna C-130 lainnya serta pesawat komersial”, imbuh Martin Hoare, Direktur Pengembangan Bisnis Global, Avionik & Helikopter Militer.

Flight2™ mengubah sistem analog gabungan menjadi digital glass cockpit yang modern. Dengan tampilan canggihnya dan sistem manajemen penerbangan sipil/militer terintegrasi, Flight2™ menghadirkan kemampuan paling canggih yang tersedia saat ini, termasuk kinerja navigasi yang diperlukan, sistem manajemen penerbangan navigasi area dengan titik pelepasan di ketinggian, dan perangkat lunak titik pelepasan udara yang dihitung dengan presisi. Pada saat yang sama, ini adalah solusi pemutakhiran CNS/ATM yang paling hemat biaya dan berisiko paling rendah.

Sebagai bagian dari peningkatan, Collins akan memanfaatkan arsitektur Flight2 Mobility Mission Application (MMA), yang memungkinkan pelanggan untuk memilih dari serangkaian kemampuan luar biasa. Pelanggan yang menggunakan arsitektur MMA dapat menyesuaikan sistem untuk memenuhi persyaratan misi tertentu, mematuhi mandat dari manajemen pengawasan/lalu lintas navigasi udara komunikasi regional, atau sekedar memaksimalkan kemampuan untuk anggaran tertentu.

Dengan upgrade ke Flight2, pesawat C-130H TNI AU akan memenuhi standar terbaru International Civil Aviation Organization (ICAO), sekaligus melengkapinya dengan keunggulan taktis dalam operasi militer.

Kerja sama ini menunjukkan kesiapan PTDI dalam mengimplementasikan program kerja modernisasi C-130 TNI AU khususnya dalam peningkatan avionik kata Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.

Collins Aerospace telah memberikan lebih dari 1.100 solusi Flight2 untuk pesawat sayap tetap militer dan helikopter, termasuk KC-135, KC-10, C-130 P-3, C-2A, E-2C dan E-3. Collins juga telah mengirimkan atau terikat kontrak peningkatan untuk 370 C-130 di 16 negara berbeda. Lebih banyak upgrade C-130 telah dilengkapi dengan avionik dari Collins daripada dari penyedia tunggal lainnya di dunia.(***)