Resto Dengan Metode Memanggang Junsei Yakitori and Bar Kini Hadir Perdana di Senopati

Bisnismetro.id, JAKARTA – Menandai pembukaan perdananya di Jakarta, di area Senopati yang semarak dengan barisan restoran maju, Junsei Yakitori and Bar menjadi sedikit dari restoran Jepang di Jakarta yang berfokus pada yakitori – sebuah metode memanggang daging, lazimnya daging ayam, dengan tusuk satai, di atas bara api. Setelah sukses menggelar kolaborasi di restoran Privy Dharmawangsa dan Brookland Coffee, Junsei dibuka Juni 2024.

Restoran bergaya intimate dan elegan ini terinspirasi elegannya seni origami, yang menyimbolkan harapan dan penyembuhan. Memaknai namanya yang berarti “suci” dalam Bahasa Jepang, Junsei mengusung autentisitas rasa Jepang untuk Indonesia.

Berprinsip zero-waste cooking, Junsei memaksimalkan beragam bagian dari ayam, termasuk potongan yang jarang ada seperti ampela, leher, arteri, hingga jengger. Setiap hari, hadir 16 jenis satai ayam, dimeriahkan rotasi delapan bagian lainnya yang unik sebagai daily specials, yang semuanya bersumber dari free-range prebiotic chicken dan dry-aged chicken. Saus tare berumur 60 tahun digunakan sebagai marinasi dan olesan di kedua lokasi Junsei.

Satai sayur, donabe (rice bowl), dan beberapa hidangan gurih Jepang juga ada, yang semuanya pas diiringi sake dalam penyajian carafe atau cocktail.

Tumbuh di keluarga pebisnis restoran di Jakarta, Chef – Co Founder Aman Lakhiani membuka Junsei di London selepas mengejar studi culinary entrepreneurship di Johnson & Wales University di Rhode Island, AS, dimana dirinya bertemu Zach Farr, yang kemudian bersama-sama mendirikan Junsei di London. Pengalaman dapur Aman termasuk di restoran Dos Palillos yang berbintang MIchelin (restoran Jepang dari Albert Raurich, eks Head Chef di El Bulli), Restaurant Locavore, Namaaz Dining, dan Akira Back Jakarta. Tokyo yang ingar-bingar menjadi kota yang mempesona Aman hingga ia akhirnya tmengejar sertifikasi sushi chef di Tsukiji Sushi Academy.

Menu pre-opening:

● Chicken Skin Chips with Housemade Togarashi and Sea Salt

● Rofu Tomato Skewer (osmotised tomato, tofu, shiso)

● Managatsuo (smoked tuna, nikiri shoyu)

● Eryingi Mushroom with Grated Radish and Lemon

● Grilled Prawn with yuzu kosho and green oil

● Tebagyoza (chicken wings stuffed with crab, shari, ans shiso kimchi)

● Yakitori selections: Shisomaki (chicken breast with shiso leaves and umebushi); Seseri

(chicken neck with lemon); Grilled Tofu with Ginger, Negi, and Seasoned Soy; Momo

(grilled chicken with tare), Tsukune (chicken meatballs with yolk and tare)

● Sticky Toffee Pudding

Kayu Sumatra digunakan sebagai kayu bakar karena sifatnya yang menyerupai binchōtan dari Jepang yang digunakan Junsei London. Bara apinya menghasilkan panas konstan, sedikit asap, dan memasak bahan secara perlahan (slow cooking). Hasilnya, yakitori dengan efek bakar memesona, berpadu tekstur juicy.

‘Hot seat’ di Junsei adalah sebaris bar stool di depan tempat pemanggangan, seakan front row untuk menyaksikan para koki yang beraksi dinamis kala mengipas-kipas satai. Di sini, mari berkenalan dengan Adis, Head Chef untuk Junsei Jakarta yang siap meneruskan kecintaan Aman terhadap keseruan memasak di atas api. Jadwal Aman kini termasuk terbang Jakarta-London untuk mengawasi Junsei di kedua kota.(BM/THA)***