Miris, Sampah TPS3R Jombang Tangsel Membludak, Lahan Pemakaman dijadikan Akses

Peristiwa584 Dilihat

Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Jelang Tahun ajaran baru pendidikan SDN di RW 17 Jombang Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), para orangtua murid mungkin dianjurkan mempersiapkan diri dengan masker untuk menahan bau sampah TPS3R yang melebihi kapasitas saat ini, Selasa (9/7/2024).

Betapa tidak, akibat hal itu, warga pemukiman sekitar TPS3R merasa miris melihat tingginya debit sampah, hingga ada pembakaran sampah yang tumpah di lahan Taman Pemakaman.

“Banyak yang ngga suka ya, karena lahan TPBU menjadi tempat sampah juga,” ungkap Januar, salah satu perwakilan warga.

Ketidaksukaan terhadap TPS3R disana, bukan tanpa alasan. Kelebihan kapasitas sampah itu mengakibatkan bau menyengat sampai sekolah pinggir jalan tol.

“Baunya bukan semeter dua meter, bisa sampai seratus meter paling dekat itu, dan bener-bener dah,” ucap Januar sembari aktivitasnya di lahan TPBU.

Dalam keterangan warga serta pantauan mereka, bahwa menumpuk dan padatnya sampah TPS3R diduga karena tidak ditarik oleh seksie pengangkutan sampah bak amrol DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Tangsel.

Lanjut Januar, jumlah kendaraan untuk menarik sampah dari warga lingkungan RW17 pun selama ini TPS3R telah ada 3 (Tiga) unit motor roda tiga..

“Sebagian kami melihat, 3 unit roda tiga nya itu ngangkutnya bolak balik sampai 8-10 kali per harinya, bisa dibayangkan betapa cepatnya sampah penuh, padahal kalau sampah hanya dari RW17 ngga mungkin sampai segini banyaknya kan, dan wajarlah warga curiga,” cetusnya.

TPS3R adalah Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (mengurangi – menggunakan – daur ulang) lalu Pendekatan pengelolaan 3R mulai dari menjemput sampah dari tiap rumah, pemilah sampah, pengelolaan sampah organik yang akan dijadikan kompos.

“Kami belum pernah mendengar ya suara-suara aktivitas sampah disini dikelola menjadi kompos apa pupuk gitu,” tuturnya.

Warga berharap sampah di TPS3R segera diangkut (Operasi Bersih) dan tidak mau terganggu. Disamping itu warga minta keterbukaan management TPS3R RW17 terkait asal sampah.

“Kalau memang TPS3R ini khusus buat lingkungan RW 17 Jombang, ya udah ngga usah keluar wilayah RW 17. Kita memang ngga tau dia ngambil keluar wilayah, cuman kita curiga sampah sebanyak ini RW17 doang,” ucapnya.

Sumbangsih saran pun juga sering disampaikan warga lain bernama Zein (30). Seyogyanya; KSM TPS3R minimal menyetop pengangkutan sampah (dari rumah-rumah warga di wilayah RW17). “Kalau memang ada kendala stop dulu ambil sampahnya, jadi ngga menggunung menyentuh atap dan pintu masuknya saja pindah ke tanah makam,” ujar Zein gregetan.

Maksud saya ini dampaknya bakalan kemana-mana bila sampahnya terus-menerus tambah banyak. “Bisa ke TPBU, sekolahan, warga, apalagi baru-baru ini ada yang kena sakit muntaber,” sebutnya.

Masih dilokasi, pihak TPS3R 17 merasa enggan terkait permasalahan sampah yang membludak dan memakai akses TPBU. “Waduh saya ngga cerita, banyaklah kalau diceritain,” ucap Suhanda, pria paruh baya.

Laksana pemandangan tak terurusnya di TPS3R 17, dirinya pun mengklaim bahwa Surat Keputusan (SK) sebagai Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) TPS3R 17 baru saja diperpanjang periode 5 tahun kedepan.

“Coba tanya ke Dinas aja, karena laporan-laporan masalah ini, kita kesana sudah kenyang,” katanya.

Imbuh Suhanda, laporan Ke dinas itu ibarat makan itu sudah mun**h.
(SG)