Warga Kampung Raden Jati Ranggon Demo Pengembang PT. Kahar Aneka Sarana, Tuntut Bangun Fasum dan Amdal 

Bisnismetro.id, BEKASI – Puluhan warga Kampung Raden RT 04, 05 dan RT 06, RW 01 Kel. Jati Ranggon Kec. Jati sampurna, Bekasi menggelar aksi protes di kantor pengembang perumahan PT. Kahar Aneka Sarana, Sabtu (03/2/2024). Aksi protes ini dilakukan untuk meminta pengembang membangun fasilitas umum dan amdal oleh pihak pengembang tersebut.

Salah satu tokoh masyarakat yang menjadi juru bicara dalam aksi protes tersebut, Bapak Dewa Kurniawan mengatakan pihak pengembang sebelumnya telah berjanji akan membuatkan fasum dan amdal tersebut demi kenyamanan lingkungan.

” Ini untuk pembuatan fasum dan amdal lingkungan jadi harus mundur satu meter dan tidak ada tawar menawar lagi. Inikan jalan utama mosok saluran air gak ada,” jelas Dewa Kurniawan kepada media dilokasi demo.

Lanjut Dewa, ini malah dimajukan hingga memakan jalan, akibatnya jalan jadi sempit. Selain itu ditambahkan Dewa, sebagai Tokoh Masyarakat, Dewa sudah melayangkan surat bahkan mendatangi instansi terkait untuk menyelesaikan masalah di warganya demi kepentingan bersama.

Aksi demonstrasi di depan kantor pengembang perumahan tersebut sebagai bentuk protes warga kepada pengembang yang tidak memenuhi janjinya membangun fasum dan amdal.

“Kalau kita diam saja, ini pengembang tidak akan mengeksekusi tuntutan warga,” kata Dewa.

Dalam layangan surat yang ditujukan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekan, Kepala Dinas Tata Ruang (DISTARU) Kota Bekasi, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DISPERKIMTAN) Kota Bekasi dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi tersebut menanyakan pekerjaan Proyek Perumahan berskala besar dengan luas tanah 12 OK5 m² di Jl Pabuaran RT 005/01 Kelurahan Jatiranggon Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi,. mempertanyakan terkait perizinannya dikarenakan dilokasi tersebut tidak terpasang Papan Proyek atau jit Mendirikan Bangunan (IMB) tetapi kegiatan sudah dilakukan penebangan pohon dan dilanjutkan pekerjaan perataan tanah dengan menggunakan alat berat berupa 1 (satu) buah Excavator dan 1 (satu) buah Wheel Loader Komatsu sedangkan dalam hal ini pengusaha belum mensosialisasikan rencana pembangunan dengan masyarakat setempat sehingga menimbulkan dampak akibat kegiatan atau pekerjaan tersebut.

Ketikan hal tersebut dikonfirmasikan kepada pihak pengembang perumahan, melalui Korlap Lapangannya bernama Indarjo mengatakan pihaknya akan mengajukan permasalahan ini ke atasan untuk diselesaikan.

” Maunya warga minta satu meter mundur untuk fasum jalan, juga nanti kita pasang papan pembangunan proyek perumahan, dan saya sudah tawarkan solusi lain tapi belum ada jawaban, ya sudah diskusi Selasa, saya sudah sampaikan ke atasan, Ya saya ajukan keatasan, kita hanya orang lapangan, ya nanti Selasa Minggu depan, paling tidak kita diskusi dulu,” jelas Indarjo saat ditemui dilapangan proyek perumahan tersebut.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *