Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel masih mencari opsi sebanyak-banyaknya, dan tidak mau tergantung dengan salah saru mitra kerjasama pembuangan sampah.
Contohnya mitra tersebut adalah Kabupaten Lebak yang punya TPA Dengung, termasuk ke penyedia-penyedia jasa dengan syarat mampu menampung dengan kapasitas yang besar alias ratusan ton sampah dari Tangsel.
Kerjasama tersebut direncanakan akan berlangsung pada tahun 2024 ini, setelah kerjasama serupa dengan Kota Serang berakhir pada 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan, dalam kerjasama pengelolaan sampah itu harus melihat kesiapan kedua belah pihak.
Hal itu diperlukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang mengganggu kelancaran kerjasama itu.
“Karena segala teknisnya, kemudian kesiapannya mereka di sana juga harus sudah diperhitungkan, jadi kalau sudah berjalan, tidak tertunda. Jadi kita harus pastikan semuanya siap,” ungkap Wahyunoto, disela acara di wilayah Pondok Aren, pada Senin (05/02/2024)
Kemudian, Wahyunoto menuturkan, selain Pemkot Tangsel, Pemkab Lebak juga harus membuat rencana pendapatan dan belanja perihal kerjasama itu.
Seperti, besaran tipping fee, kompensasi dampak negatif dan lainnya.
“Jadi hal-hal birokrasi terkait rencana belanja, dan pendapatan harus dari awal semuanya sudah fix,” ujarnya.
Selain itu, Pemkab Lebak juga harus memastikan persetujuan warga sekitar TPA yang berhak menerima kompensasi, agar tidak terjadi penolakan seperti saat kerjasama dengan Kota Serang.
“Jika bantuan dampak ke warga di lokasi sekitar TPA tidak terealisasi, maka warga masyarakat juga berhak menolak,” tukasnya. (sg)
