Siswa Titipan PPDB SMAN 1 Tangsel Libatkan Oknum Dewan Provinsi hingga Pejabat, Pihak Sekolah Terlibat?

Megapolitan, Pendidikan19302 Dilihat

Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Jual-beli kursi siswa baru pada Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.di SMAN 1 Ciputat, akhirnya terbongkar. Hal itu terungkap dari kesaksian orang tua siswa dan juga pengakuan salah satu pihak internal sekolah.

Sejatinya, PPDB 2023 telah berakhir pekan lalu. Namun rupanya penerimaan siswa baru melalui jalur percaloan masih dibuka secara diam-diam pihak sekolah. Parahnya, yang terlibat langsjng dalam praktik itu adalah oknum Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek).

Oknum internal sekolah membocorkan, bahwa praktik jual beli-kursi atau siswa titipan itu telah berlangsung dari tahun ke tahun setiap dimulainya PPDB. Mereka yang terlibat di dalamnya berasal dari beragam profesi.

“Dan yang titipan-titipan ini yang kerjasama setiap tahun diserahkan juga datanya ke inspektorat, ini titipan siapa, ini titipan siapa,” tutur, sumber internal sekolah yang minta disamarkan namanya, Minggu (30/7/2023).

Percaloan siswa baru di SMAN 1 diungkap pula oleh orang tua siswa dan perantara. Untuk 1 kursi siswa baru, dibayar dengan harga Rp10 hingga Rp20 juta.

Pihak Kepala Sekolah dan jajaran sebenarnya diduga turut terlibat, campur tangan mereka melalui berbagai peran. Ada yang menemui calo atau perantara lalu menampung berkas titipan, ada pula yang mendata siswa-siswa tersebut. Seluruhnya tentu sepengetahuan kepala sekolah.

Dari penelusuran di lapangan, siswa-siswa titipan di SMAN 1 rata-rata adalah peserta yang terlempar dari jalur zonasi. Jumlahnya mencapai puluhan. Meski pun ada pula beberapa yang mendaftar di luar jalur itu.

Mereka yang menjadi perantara siswa titipan ini terdiri dari berbagai profesi, dari mulai oknum LSM, Ormas, pengurus lingkungan,oknum wartawan, anggota DPRD Provinsi, hingga pejabat pemerintahan. Pihak sekolah sendiri hanya mengakomodir siswa titipan melalui perantara yang dikenal dekat.

Jalur istimewa titipan ini menyulut kecemburuan sosial bagi orang tua yang anaknya gagal masuk SMAN 1 melalui jalur resmi PPDB 2023. Salah satu di antara mereka kecewa dan meminta aparat terkait membongkar praktik tersebut.

“Anak saya nggak lolos, barengan ada temannya nggak lolos juga di pengumuman waktu itu. Tapi nggak tahunya dia dah masuk sekolah kemarin. Saya tanya orang tuanya, katanya ada yang bantu ke dalem bayar sekian, sekian,” ungkap Barja (47), warga Kampung Sawah, Ciputat.(sg)