Bangunan Rumah Janda Lansia Tergerus Proyek Perumahan di Serua Indah Ciputat, Belum ada Ganti Rugi?

Peristiwa184 Dilihat

Bisnis Metro,TANGERANG SELATAN- Beberapa rumah warga di Sukamulya, Serua Indah, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), terancam longsor. Hal itu disebabkan adanya penggalian proyek menggunakan mesin berat ekskavator.

Pantauan di lokasi, dinding rumah warga dengan permukaan dasar galian memiliki selisih ketinggian hingga 5 meter lebih. Kini beberapa bagian belakang rumah telah ditancapi batang-batang bambu. Upaya itu dilakukan untuk mencegah pergeseran tanah yang lebih luas.

Beberapa hari lalu, terdengar suara gemuruh akibat longsor. Warga dan pekerja galian panik bukan main, beruntung hanya material tanah di batas tebing yang ambrol. Sedang dinding rumah hanya alami keretakan.

Salah satu penghuni rumah, janda lansia bernama Rasiyem, menyebut jika pondasi belakang rumahnya mulai tergerus akibat pergeseran tanah. Hal serupa juga terjadi pada dinding rumah tetangganya. Kini bagian belakang telah ditancapi banyak batang bambu.

“Waktu kejadian itu, pada rame di belakang rumah para pekerja (galian). Kalau digali terus, saya takut juga nanti lama-lama ambles, pada longsor,” tuturnya, Rabu  (31/01/2024).

Dia pun menegaskan bahwa hingga kini belum ada pihak proyek yang datang ke dirinya untuk sekedar bicara kerugiannya.

‘Tanah saya luasnya 100 meteran mas, dan ngga akan saya jual sampai akhir hayat, karena ini warisan almarhum suami,” imbuh Lasiyem.

Area di belakang rumah warga itu awalnya merupakan kebun bercampur tumpukan sampah. Beberapa bulan lalu, penggalian dan perataan tanah mulai dikerjakan menggunakan alat berat ekskavator. Rencananya, lahan seluas sekira 1,5 hektare di sana akan dibangun perumahan.

Belum diketahui siapa pemilik proyek perumahan di lokasi. Saat ditemui, salah satu pengelola di lapangan mengklaim jika pemilik lahan merupakan orang berpengaruh dan dekat wali kota. Sehingga relasi itu membuat mulus proses administrasi pengerjaan proyek.

Pengerjaan proyek di lahan itu mengabaikan risiko bagi warga sekitar. Galian-galian di sana membuat batas dinding rumah warga dengan lahan yang digali memiliki selisih ketinggian yang curam. Ditambah lagi, upaya penurapan pada tebing-tebingnya belum maksimal.

Kondisi demikian berpotensi memicu kejadian longsor berulang. Apalagi belakangan ini curah hujan cukup tinggi dengan intensitas yang lebih lama dari biasanya.

Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Perundang-undangan Satpol PP Tangsel, Muksin Al Fachri mengatakan, pihaknya telah terjun mengecek lokasi penggalian. Namun dia masih menunggu hasil kordinasi guna mengambil tindakan tegas.

“Bahwa Satpol PP telah mengirim tim ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Di lokasi tersebut belum ada proses pembangunan, namun ada aktivitas pemerataan tanah. Kita akan koordinasi untuk mengecek perizinannya,” katanya (sg)